Tak Berkategori

Dua Terdakwa Pembunuh Sopir Taksi Online di Garut Divonis Mati

apahabar.com, GARUT – Pengadilan Negeri Garut menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap dua terdakwa kasus pembunuhan sadis…

Featured-Image
Dua terdakwa kasus pembunuhan sopir taksi online divonis mati di Pengadilan Negeri Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (14/10). Foto – Antara/Feri Purnama

bakabar.com, GARUT – Pengadilan Negeri Garut menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap dua terdakwa kasus pembunuhan sadis seorang sopir taksi online, akhir Januari 2019 lalu.

“Menjatuhkan hukuman pidana kepada kedua terdakwa masing-masing berupa hukuman mati,” kata Ketua Majelis Hakim, Endratno Rajamai saat membacakan putusan sidang vonis kedua terdakwa kasus pembunuhan di Pengadilan Negeri Garut, Senin (14/10).

Vonis hakim tersebut lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Garut yakni seumur hidup terhadap kedua terdakwa Doni (33) dan Jajang (33).

Endratno Rajamai menyampaikan bahwa kedua terdakwa telah terbukti bersalah dan mengakui perbuatannya telah membunuh korban Yudi alias Jablay (26) dengan cara dianiaya menggunakan senjata tajam, lalu digilas mobil dan akhirnya dibuang ke jurang pada 30 Januari 2019.

Pengadilan Garut, kata dia, menilai tidak ada yang bisa meringankan perbuatan terdakwa, rangkaian aksinya tergolong sadis dan keji, untuk itu hukumannya vonis mati.

“Yang memberatkan perbuatan terdakwa tergolong sadis dan keji, meringankan tidak ada,” katanya.

Hakim menyampaikan, putusan tersebut masih ada kesempatan bagi kedua terdakwa untuk melakukan banding terhitung tujuh hari setelah vonis.

“Kami memberi waktu selama tujuh hari untuk mengajukan banding,” katanya.

Kuasa hukum terdakwa, Asep Saeful Hidayat, menyatakan, akan melakukan banding dari hasil vonis yang dijatuhkan kepada terdakwa tersebut.

Kedua terdakwa, kata dia, telah mengakui perbuatannya yang dianggap bisa meringankan hukuman hingga tidak divonis mati.

“Tadi langsung menyatakan banding, saya tawarkan dulu ke mereka dan mereka memilih banding,” kata Asep.

Menurut dia, vonis mati di Garut merupakan yang pertama, bahkan sebelumnya juga ada kasus serupa yang vonisnya seumur hidup.

“Sebelumnya ada perkara sama vonisnya hanya seumur hidup,” katanya.

JPU Solihin mengatakan, jaksa menerima hasil vonis pengadilan karena putusannya melebihi tuntutan jaksa, sehingga telah memenuhi rasa keadilan.

“Sangat setimpal dengan perbuatannya,” katanya.

Sebelumnya, terdakwa melakukan aksinya karena persoalan utang, lalu berencana merampok dengan cara memesan mobil rental secara online untuk minta diantar dari Bandung ke Garut.

Setibanya di Garut, korban dibunuh oleh kedua terdakwa dengan cara keji lalu dibuang ke jurang di kawasan Cikajang, Garut.

Baca Juga:Komentar Tak Layak Soal Wiranto, Dosen Untidar Diperiksa Universitas

Baca Juga:Polisi Turunkan 315 Personel untuk Antisipasi Demonstrasi

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner