bakabar.com, BARABAI - Seorang pendaki berasal dari Banjarmasin dikabarkan sakit di jalur pendakian Gunung Halau-Halau, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Minggu (1/10). Pendaki bernama Ayu tersebut dilaporkan mengalami drop di jalur pendakian Cawang antara Pos 3 menuju Pos 4.
Seorang saksi, Alya mengatakan Ayu mendaki bersama 5 orang rekannya. Sebagian dari Batu Mandi dan sebagian lainnya dari Banjarmasin.
"Menuju arah naik, belum sampai puncak. Tapi di Jalur Pendakian Cawang ada yang drop," jelasnya.
Alya mengatakan Ayu tidak sanggup lagi untuk kembali, dan ditolong menggunakan tandu darurat.
"Mereka memutuskan untuk tinggal tiga orang untuk mendampingi korban, sementara tiga lainnya turun untuk menghubungi relawan meminta bantuan evakuasi," jelasnya.
Namun, sampai di Tiranggang (Pos 1), mereka tidak sanggup lagi untuk meneruskan perjalanan ke Basecamp Kiyu, karena logistik sudah habis dan senter penerangan minim.
"Saat di Tiranggang, salah satu pendaki menghubungi kita dan minta evakuasi bahwa temannya di Cawang tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan dan sudah ditandu dengan kondisi drop dan muntah-muntah," tuturnya.
Bagitu pula dengan teman korban yang mendampingi di Cawang. Mereka tidak sanggup lagi mengevakuasi menggunakan tandu, karena juga tidak ada asupan logistik.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banjarmasin, Al Amrad mengatakan korban atas nama Ayu berhasil dievakuasi pada pukul 16.00 WITA.
"Korban dievakuasi dengan menggunakan tandu untuk di bawa ke posko kurang lebih 1 jam berjalan kaki dan 1 jam 30 menit menggunakan sepeda motor," jelasnya.
Kapolsek BAS, Ipda Bahrudin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Kondiri korban ketika di evakuasi lemah. Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit untuk perawatan lebih lanjut," jelasnya.
Baharudin mengatakan terkait insiden tersebut, Polsek telah mengeluarkan lima poin imbauan berupa persiapan sebelum melakukan pendakian dan akan disampaikan langsung kepada para pengelola.
"Isi imbauan tersebut yakni peta dan informasi gunung, perlengkapan pendakian, perizinan dan izin orang tua, persiapan fisik sebaik mungkin dan persiapan semua peralatan," tutupnya.
