bakabar.com, JAKARTA - Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menyebut dirinya pernah disindir oleh DPRD mengenai warga Jakarta yang masih memikul air bersih.
"Kami sempat disindir oleh anggota DPRD, karena di Jakarta kok masih pakai pikulan gitu," kata Arief Nasrudin, kepada wartawan, Jumat (16/12).
Hal tersebut lantaran selama ini PAM Jaya hanya mengalirkan air lewat kios air maupun depo tangki, sehingga warga mengambil air secara berebutan.
Baca Juga: Tablet Oppo Pad Air Sudah Bisa Dibeli di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,9 Juta
Diketahui, Jakarta memiliki sembilan titik permukiman yang memiliki keterbatasan air. Nantinya, sembilan titik tersebut akan dituntaskan dengan menanamkan pipa air permanent, sehingga warga bisa mendapatkan akses air dengan mudah.
"Jadi insyaallah 9 titik nanti bulan Maret 2023 akan kita selesaikan. Dengan menanam aliran air melalui pipa permanent, sehingga warga tidak ada lagi yang memikul air," ujarnya.
Lebih lanjut, PAM Jaya menjelaskan sumber airnya tidak ada, tetapi dengan memakai cara reservoir air komunal, yang mendapat suplai air bersih dari mobil tangki secara berkala sehingga menjadi sumber air cadangan warga.
Baca Juga: BMKG Imbau Warga Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng dan DIY
Reservoir air komunal itu secara langsung bisa menyuntikkan air bersih ke pipa-pipa warga yang sudah dipasang.
"Airnya menjadi reservoir air komunal, biarpun tidak ada sumber aslinya, nantinya akan di isi oleh truk kita," imbuhnya.
Sebagai informasi, warga Marunda Kepu di Cilincing, Jakarta Utara menjadi salah satu titik yang mempunyai masalah keterbatasan air.
Aliran air dari perpipaan di Marunda, Kepu terkadang sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada karena tidak dapat mencapai kran-kran di rumah warga.