bakabar.com, JAKARTA- Menjelang akhir tahun 2022, Indonesia banyak dilanda bencana alam baik. Ada beberapa gempa bumi yang mengguncang beberapa wilayah, bergitu juga bencana banjir, laut pasang, hingga gelombang tinggi yang terjadi di musim penghujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Tinggi gelombang di perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta diprakirakan berkisar 2,5 meter hingga empat meter atau masuk kategori tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Sabtu (10/12), melansir Antara.
Baca Juga: Santap Jajanan, Siswa di Tanah Laut Keracunan Massal!
Menurut dia, tinggi gelombang 2,5-4 meter juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, dan Samudra Hindia selatan Pangandaran.
Selain itu, kata dia, tinggi gelombang 2,5-4 meter juga berpotensi di Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.
Teguh mengatakan peningkatan tinggi gelombang tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
"Arah gerak angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang laut," ucapnya.
Baca Juga: BMKG: Hujan Mengguyur Sejumlah Kota Besar, Jakarta Pusat dan Yogyakarta Hujan Disertai Petir
Pihaknya pada hari Sabtu ini mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga Minggu (11/12) dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.
Ia mengimbau para pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang.
Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter berisiko terhadap kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.
"Bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Jateng maupun DIY, kami imbau untuk tidak bermain air atau berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Teguh.