Bisnis

Dorong Kaum Muda Berbisnis, Anggawira: Mulai Saja, Nggak Usah Banyak Rencana!

Caketum HIPMI, Anggawira mengajak kaum muda agar tidak takut untuk berbisnis

Featured-Image
Caketum HIPMI nomor urut 3, Anggawira saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Diponegoro. (Foto: apahabar.com/Ariyan Rastya)

bakabar.com, SEMARANG – Calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira mengajak para mahasiswa untuk memulai bisnis sejak dini.

Hal itu sebagai bentuk memperkuat ekonomi Indonesia agar semakin maju. Pasalnya, Indonesia masuk ke dalam daftar negara yang pengusahanya sedikit.

Dari 270 juta penduduk Indonesia, hanya sekitar 3,4 persen saja yang melakoni dunia wirausaha. Jumlah tersebut masih kalah jauh dari Malaysia dan Singapura yang masing-masing berada di angka 5 dan 7 persen.

Baca Juga: Anggawira: Kolaborasi Kunci Utama Suksesnya Sebuah Bisnis

Ia mengatakan jika dalam memulai sebuah bisnis, para pemula hanya perlu tekad dan kemauan yang kuat dalam mencoba hal baru

“Mulai bisnis itu nggak usah banyak rencana, langsung jalan saja,” ujarnya saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Diponegoro, Semarang, Sabtu (22/10).

Menurutnya, masih banyak kaum muda yang cenderung takut akan risiko dalam sebuah bisnis. Hal itu bagi Angga bukanlah sebuah masalah, melainkan sebuah tantangan.

Baca Juga: Antisipasi Ketidakpastian Global, Anggawira Jaga Perekonomian Melalui ‘Satu Desa Satu CEO’

“Kalau mikirin risiko, saya kira semuanya ada risiko. Jadi jangan terlalu larut dengan kegagalan, tapi jalanin saja dulu,” kata Pria yang masih aktif menjabat sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI ini.

Selanjutnya, ia pun mengatakan tentang resesi global yang akan dihadapi. Menurutnya, kejadian seperti itu pasti akan dialami oleh semua masyarakat, terutama para pengusaha.

Meski demikian, hal itu bukanlah menjadi alasan untuk takut dalam berbisnis.

Baca Juga: Indonesia Hadapi Ancaman Resesi, Anggawira: Bangun Perekonomian di Luar Jawa

“Resesi Global, semua pasti merasakan. Bahkan saya dulu juga merasakan ketika tahun 1998 dimana krisis moneter terjadi. Jadi biasa saja, just do it,” tandas Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) terebut.

Ia pun menabahkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam berbisnis.

“Saya mengutip perkataan abangda kita, Bang Bahlil, beliau selalu berbicara bahwa pengusaha itu ada dua, yaitu By Nasab dan By Nasib. Intinya semua orang punya peluang jadi pengusaha asalkan mau,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner