bakabar.com, JAKARTA – Caketum BPP HIPMI nomor urut 3 Anggawira mengungkapkan meski di daerah terdapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang bertugas mensinkronkan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, penguatan ekonomi domestik hingga ke level ekonomi lokal sangat penting untuk dipikirkan.
Terlebih situasi dunia masih menunjukan ketidakpastian ekonomi. Selain masih dihadapkan persoalan pandemi Covid-19 yang belum selesai, kini sudah dihadapkan dengan konflik Rusia dengan Ukraina yang berpengaruh pada harga pangan dan energi dunia.
“Di abad ke 21 di tahun 2022 ada penyelesaian sengketa dengan pendekatan kekerasan ini kita hidup dalam ketidakpastian,” katanya dalam Debat Kandidat Caketum BPP HIPMI periode 2022-2025 di Pekanbaru, Riau, Jumat malam (21/10).
Menyikapi itu, Anggawira menyebut perlunya menjaga ekonomi lokal di level pedesaan agar tidak berdampak besar pada perekonomian nasional. Salah satunya ia ingin membuat program One Village One CEO.
Baca Juga: Indonesia Hadapi Ancaman Resesi, Anggawira: Bangun Perekonomian di Luar Jawa
Baca Juga: Anggawira: Kolaborasi Kunci Utama Suksesnya Sebuah Bisnis
Program tersebut nantinya akan mendidik sekaligus melakukan kaderisasi generasi muda di pedesaan untuk berperan menggerakan ekonomi pedesaan. Terlebih bila dana desa juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan SDM desa.
“Kalau efektif digunakan itu bisa menimbulkan agregasi ekonomi yang akan cukup luar biasa di pedesaan,” ucap pria yang masih menjabat sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI ini.
Selain ada penguatan ekonomi, kata Anggawira, juga perlu diiringi dengan penguatan SDM. Sebab secara otomatis akan turut sejalan dengan program hilirisasi pemerintah yang membutuhkan SDM yang tangguh di kawasan industri.
“Itu yang bisa kita sumbangkan dari HIPMI untuk Indonesia,” jelasnya.
