Pemkab Hulu Sungai Tengah

Dongkrak Ekonomi Masyarakat HST, Puluhan Pengelola Wisata Ikuti Pelatihan

apahabar.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) berupaya mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Salah satunya…

Featured-Image
Bupati HA Chairansyah didampingi Kadisporapar HST, Wahyudi Rahmad menyematkan kalung peserta kepada salah satu pengelola wisata saat pembukaan pelatihan di HBI, Rabu (18/11). Foto-Prokom HST for apahabar.com.

bakabar.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) berupaya mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Salah satunya untuk meiningkatkan perekonomian di Bumi Murakata.

Baru-baru tadi, Pemkab melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) HST membuka pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata bagi pengelola wisata di daerah yang dijuluki Paris van Borneo ini.

40 perwakilan pengelola destinasi wisata diikutsertakan dalam pelatihan selama 3 hari di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI). Terhitung sejak 18-20 November 2020.

Bupati HST, HA Chairansyah menyampaikan pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

img

Para peserta pelatihan berfoto besama Bupati dan jajaran Disporapar di HBI, Rabu (18/11). Foto-Prokom HST for bakabar.com.

Selain itu juga dapat meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah, menjalin persahabatan antar bangsa maupun individu yang lebih baik secara nasional maupun global.

“Sektor pariwisata bukanlah sektor yang berdiri sendiri tetapi merupakan industri yang multisektor,” kata bupati saat membuka pelatihan di HBI, Rabu (18/11).

Tolak ukur keberhasilan pariwisata, lanjut bupati dapat diukur dari terciptanya iklim yang kondusif. Baik dalam bentuk dukungan, penerimaan masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di daerah serta penyiapan sarana dan prasarana penunjang.

“Pengembangan pariwisata tidak dapat dipisahkan dari kesiapan SDM yang berkualitas. Baik dalam merencanakan dan mengelola potensi-potensi yang tersedia, di mana prosesnya dikerjakan dengan mengedepankan semangat profesionalisme, tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,” terang bupati.

Pemerintah sebagai penentu kebijakan, tegas bupati, berupaya meningkatkan kapasitas, peran dan inisiatif dalam pembangunan Pariwisata.

Kemudian, masyarakat sebagai pelaku, lanjut dia penting dalam menciptakan masyarakat yang sadar wisata dan juga sebagai penerima manfaat.

Sementara para pelaku usaha pada sektor pariwisata dengan sumber dayanya seperti modal dan jejaring yang dimilikinya, dapat menjalankan peran sebagai pelaksana pembangunan kegiatan kepariwisataan.

Sedangkan untuk dinas terkait, Disporapar HST, Bupati meminta agar membina secara bertahap dan berkelanjutan. Sehingga destinasi wisata di HST dapat tertata baik dan mempunyai daya saing.

“Semoga dengan kegiatan ini dapat mewujudkan peningkatan kapasitas dan profesionalisme masyarakat destinasi wisata serta pelaku usaha pariwisata dalam pengelolaan kepariwisataan serta dapat memberikan masukan yang positif demi pengembangan pariwisata di HST,” harap bupati.

Dalam laporannya, Kabid Pariwisata Disporapar HST, M Fakhrurazi mengatakan bahwa kegiatan pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelola destinasi wisata.

Pariwisata, kata Fakhrurazi, untuk mewujudkan sapta pesona para destinasi wisata serta membangun paradigma baru pengembangan dunia pariwisata di HST.

Hal itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009, tentang Tujuan Pembangunan Kepariwisataan.

“Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, memajukan kebudayaan, dan mengangkat citra bangsa,” tutup Fakhrurazi.

Komentar
Banner
Banner