Kalsel

DLH Kalsel Soroti Jebolnya Eks Lubang Tambang PT SKB di Tapin

apahabar.com, RANTAU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel menyoroti jebolnya eks lubang tambang milik PT Sumber…

Featured-Image
Kepala DLH Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana. Foto-Istimewa

bakabar.com, RANTAU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel menyoroti jebolnya eks lubang tambang milik PT Sumber Kurnia Buana (SKB) di Kabupaten Tapin.

DLH Kalsel turun tangan guna menidaklanjuti jembolnya eks lubang tambang PT SKB di Desa Paring Guling, Kecamatan Bungur tersebut.

Kepala DLH Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana tegas mengatakan bahwa yang harus bertanggung jawab atas bencana non alam itu adalah PT SKB.

“PKP2B milik PT SKB. Jelas, yang harus bertanggung jawab adalah pemilik izin konsesi yaitu PT SKB,” ujar Nirwana melalui WhatsApnya, Senin (14/12).

“Hari ini, kami sudah mengirim undangan permintaan keterangan. Insyaallah, segera kita ke lapangan sehari atau dua hari ke depan,” tambahnya.

Kedatangan DLH Kalsel ke Tapin itu untuk melakukan verifikasi lapangan terkait pelanggaran izin pertambangan di wilayah PKP2B PT SKB.

“Apabila ditemukan pelanggaran terhadap izin lingkungan, maka dapat diberikan sanksi sesuai fakta lapangan,” tegasnya.

Apabila terbukti ada pelanggaran izin lingkungan, Nirwana menerangkan ada tahapan sanksi yang diberikan, salah satunya pencabutan izin.

“Saksinya secara bertahap. Sanksi administrasi ada 4 tahap, yakni pertama teguran tertulis, kedua paksaan pemerintah, ketiga pembekuan izin dan keempat pencabutan izin,” jelasnya.

Jebolnya tanggul eks tambang itu terjadi pada Jumat (11/12) sekitar pukul 16.00 Wita, yang berdampak pada banjir dan mengerus jalan kabupaten lintas desa, jalan houling dan perkebunan masyarakat.

Dalam beberapa video amatir warga, saking dahsyatnya, luapan air dari jebolnya eks lubang tambang itu mengakibatkan salah satu truk angkutan batu bara terbalik dan menghanyutkan sebuah warung warga.

Diwartakan sebelumnya, sesuai pernyataan Kepala DLH Kalsel, saat ditemui masyarakat setempat menerangkan bahwa air itu dari eks lubang tambang PT SKB dikenal dengan nama danau buru.

“Kebun karet dan padi yang baru menguraikan terendam banjir. Banjir itu mungkin karena bukaan tambang liar di bekas lubang tambang PT SKB,” ujar salah seorang warga.

Pantauan bakabar.com di lapangan, air masih mengalir deras sampai pukul 21.00 Wita, akibat dari air eks lubang tambang itu membuat embung air yang juga lubang eks tambang di RT 3 desa itu ikut jebol.

Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat jebolnya eks lubang tambang itu. Namun kata warga setempat, waktu itu nyaris menghanyutkan anak-anak yang sedang asik mandi di embung air daerah bawah di RT 3 itu.

Kapolsek Bungur, AKP Catur Widianto mengatakan saat ini masih cek lokasi dan mencari fakta penyebab jebolnya eks lubang tambang itu.

“Masih dicari tahu, dijebol atau jebol,” ujarnya saat berada di Mapolsek Bungur waktu itu.

Komentar
Banner
Banner