Hot Borneo

Diwarnai Keharuan, Bayi Temuan di Tamban Bangun Batola Diserahkan Kepada Negara

Setelah beberapa hari diasuh warga setempat, bayi temuan di Desa Tamban Bangun, Kecamatan Tamban, Barito Kuala (Batola), akhirnya diserahkan kepada negara.

Featured-Image
Proses penyerahan temuan bayi di Desa Tamban Bangun kepada Dinas Sosial Batola, Jumat (10/2). Foto: Dinas Sosial Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Setelah beberapa hari diasuh warga setempat, bayi temuan di Desa Tamban Bangun, Kecamatan Tamban, Barito Kuala (Batola), akhirnya diserahkan kepada negara.

Penyerahan bayi perempuan yang dinamai Fatimah itu dilakukan di Kantor Desa Tamban Bangun, Jumat (10/2), sekitar pukul 10.30 Wita.

Sebagai saksi penyerahan adalah Kapolsek Tamban Iptu Abdul Hadi, Danramil Tamban Kapten Muhadi, Kepala Desa Tamban Bangun dan Lilis Anggraini yang mengasuh bayi tersebut selama beberapa hari.

Adapun pihak penerima terdiri dari Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Batola, Fuad Syech, serta Ida Royani selaku Kabid Rehabilitasi Sosial.

Baca Juga: Menjelang Salat Subuh, Warga Tamban Bangun Batola Digegerkan Temukan Bayi Perempuan

Baca Juga: Sebelum Ditinggalkan, Bayi Temuan di Tamban Bangun Batola Dibekali 2 Kotak Susu

Selanjutnya bayi yang belum genap berusia 1 bulan tersebut, diantar ke Panti Mulia Satria di Banjarbaru untuk dirawat.

Suasana haru mewarnai proses pelepasan Fatimah dari asuhan warga. Penyebabnya masyarakat sekitar, terutama si pengasuh, tampak begitu berat melepas si bayi.

"Mengacu peraturan Kementerian Sosial, memang demikian prosedur pengamanan anak yang ditinggalkan di tempat umum," papar Ida Royani.

"Selanjutnya anak tersebut diserahkan ke panti asuhan. Seandainya kasus sudah selesai (orang tua kandung ditemukan), dapat dilakukan prosedur berikutnya seperti pengasuhan alternatif (adopsi) atau langkah-langkah lain," imbuhnya.

Pun tidak mudah untuk mengadopsi, karena Calon Orang Tua Angkat (COTA) harus memenuhi 28 kriteria yang mengatur adopsi privat atau perorangan.

Di antaranya surat keterangan sehat jasmani dan rohani, keterangan penghasilan, membuat surat pernyataan memberikan hibah sebagian harta untuk anak angkat, hingga persetujuan adopsi dari orang tua kandung si anak.

"Insyallah selama berada di Panti Mulia Satria, bayi tersebut dalam kondisi baik lantaran ditangani bidan dan perawat. Kami juga memantau perkembangan si bayi secara berkala," beber Ida.

Sebelum dilakukan prosedur penyerahan kepada pemerintah, cukup banyak warga yang berdatangan ke rumah si pengasuh. Tidak cuma Tamban dan sekitarnya, di antaranya juga berasal dari Banjarmasin.

"Berkenaan dengan penyerahan bayi tersebut, Dinas Sosial dan DPPKBP3A sudah bertemu Forkopimcam Tamban dan Kades Tamban Bangun untuk membahas tindak lanjut penanganan," sahut Agus Supriyadi, Camat Tamban.

"Perlu ditegaskan bahwa penyerahan itu bukan untuk diadopsi atau diasuh orang, tapi akan diasuh dan dirawat oleh negara," sambungnya.

Baca Juga: Temuan Bayi di Tamban Bangun Batola, Banyak Warga Berniat Mengadopsi

Baca Juga: Bayi Ditelantarkan di Trikora Banjarbaru Bakal Diasuh Keluarga

Di sisi lain, Polsek Tamban juga tetap melakukan penyelidikan guna mengindentifikasi orang tua kandung Fatimah.

"Kami memastikan tetap melakukan penyelidikan untuk menemukan orang tua kandung bayi tersebut," tegas Abdul Hadi.

Adapun petunjuk yang digunakan dalam penyelidikan di antaranya rekaman CCTV di Masjid Jami Al-Muridah atau tempat bayi tersebut diletakkan.

Namun demikian, rekaman itu pun tidak begitu jelas lantaran sosok yang diduga meninggalkan si bayi, terlihat mengenakan helm.

"Sedangkan beberapa CCTV yang terpasang di Tamban dan sekitarnya tidak aktif, serta tidak mengarah ke jalan untuk dapat memantau pergerakan," pungkas Hadi.

Editor


Komentar
Banner
Banner