Tak Berkategori

Ditutup Mendadak, Ada Apa dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran?

apahabar.com, TEHERAN – Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Iran ditutup secara darurat untuk sementara. Belum…

Featured-Image
Ilustrasi, Pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr di Iran. Foto-AP Photo

bakabar.com, TEHERAN – Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Iran ditutup secara darurat untuk sementara. Belum ada penjelasan terkait penyebab pasti penutupan tersebut.

Seperti dilansir Detikcom yang mengutip Associated Press, Senin (21/06), seorang pejabat dari perusahaan energi listrik negara Tavanir, Gholamali Rakhshanimerh menuturkan dalam sebuah acara bincang-bincang bahwa pembangkit nuklir Bushehr mati mulai Sabtu (19/6) waktu setempat.

Situasi itu, sebut Rakhshanimehr akan berlangsung selama ‘tiga hingga empat hari’.

Tanpa menjelaskan situasinya lebih lanjut, Rakhshanimehr menyebut pemadaman listrik akan bisa menjadi dampaknya.

Ini merupakan pertama kalinya Iran melaporkan pembangkit nuklirnya yang berlokasi di kota pelabuhan Bushehr itu ditutup. Pembangkit listrik tenaga nuklir itu mulai beroperasi tahun 2011 dengan bantuan Rusia.

Iran diwajibkan untuk mengirimkan batang bahan bakar bekas dari reaktornya kembali ke Rusia sebagai langkah nonproliferasi nuklir.

Pada Minggu (20/6) waktu setempat, Tavanir merilis pernyataan yang menyebut pembangkit nuklir itu sedang diperbaiki, namun tanpa memberikan informasi lebih detail. Hanya disebutkan bahwa upaya perbaikan akan memakan waktu hingga Jumat (25/6) mendatang.

Pada Maret lalu, seorang pejabat nuklir Iran, Mahmoud Jafari, menuturkan bahwa pembangkit nuklir itu bisa berhenti beroperasi karena Iran tidak bisa mendapatkan suku cadang dan peralatan untuk pembangkit nuklir itu dari Rusia karena sanksi-sanksi perbankan yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) tahun 2018.

Pembangkit nuklir Bushehr menggunakan bahan bakar uranium yang diproduksi di Rusia, bukan Iran, dan dipantau oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pihak IAEA belum memberikan komentarnya soal laporan matinya pembangkit nuklir Iran ini.

Pembangunan pembangkit nuklir Bushehr, yang terletak di pantai bagian utara Teluk Arab, dimulai di bawah Shah Iran pada pertengahan tahun 1970-an. Setelah Revolusi Islam tahun 1979, pembangkit nuklir itu berulang kali menjadi target serangan dalam perang Iran-Irak.

Rusia kemudian menyelesaikan pembangunan fasilitas tersebut.

Pembangkit nuklir yang terletak di dekat garis patahan aktif dan dibangun untuk menahan gempa kuat itu, telah diguncang gempa secara berkala. Tidak ada gempa bumi signifikan yang dilaporkan di daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir.



Komentar
Banner
Banner