Hot Borneo

Dituding Kadisdik Tak Peduli Pendidikan, Prof. Hadin: Dia Diundang Tak Pernah Datang

apahabar.com, BANJARMASIN – Wakil Ketua Dewan Pengawas Pendidikan, Prof. Hadin Muhjad, merespons santai tudingan Kepala Dinas…

Featured-Image
Wakil Ketua Dewan Pengawas Pendidikan, Prof. Hadin Muhjad. Foto-Ist

bakabar.com, BANJARMASIN - Wakil Ketua Dewan Pengawas Pendidikan, Prof. Hadin Muhjad, merespons santai tudingan Kepala Dinas Pendidikan Kalsel, Muhamadun, yang menyebutnya tak peduli dengan pendidikan.

Kata Prof. Hadin, justru Madun lah yang selama ini sering tak hadir dalam kegiatan-kegiatan yang digelar Dewan Pendidikan.

“Tanyakan saja (ke kepala sekolah), kami kerap menggelar pelatihan, Forum Grup Discussion, melakukkan kegiatan yang mendorong supaya mutu pendidikan meningkat,” kata Prof. Hadin Muhjad kepada media ini, Rabu (13/7) malam.

Sejumlah kegiatan yang digelar selama ini, kata dia, merupakan upaya Dewan Pendidikan untuk meningkatkan mutu para pengajar di Kalsel.

“Dia tidak pernah hadir dalam kegiatan dewan pendidikan sewaktu masih Kepala Bidang. Diundang tidak pernah hadir,” sambung Hadin.

Sebelumnya Muhammadun, angkat bicara soal pelantikan ratusan kepala sekolah yang belakangan ini jadi kontroversi.

Dia menyebut Prof. Hadin Muhjad dari Dewan Pendidikan tidak punya kapasitas untuk mengomentari masalah tersebut. Dia bahkan mengatakan Prof Hadin sebenarnya tak peduli dengan dunia pendidikan.

"Kenapa profesor itu tidak saya libatkan? Karena saya rasa dia tidak peduli dengan pendidikan. Dia tidak punya kapasitas. Yang saya libatkan adalah yang peduli dengan pendidikan, yaitu Pak Insiyur Rizal Akbar. Saya sering komunikasi," kata Madun ditemui sebelum Rapat Dengar Pendapat di Kantor DPRD Kalsel, Rabu (13/7) siang.

Dalam proses pelantikan kepala sekolah, kata Madun, pihaknya sudah membentuk tim yang melibatkan empat unsur dari Dinas Pendidikan, pengawas, sekretaris daerah, serta Dewan Pendidikan.

Pria yang akrab disapa Bang Dhin meminta Kadisdikbud Kalsel fokus bekerja daripada terus-terusan menyulut polemik.

"Kadisdikbud Kalsel harus menunjukkan kinerja yang terbaik, karena merupakan pucuk pelaksana kebijakan urusan pendidikan pada pemerintahan provinsi. Kepercayaan Gubernur Kalsel harus sepenuhnya dibuktikan dan dijalankan dengan terobosan, inovasi, kemampuan, serta optimalisasi program yang menjadi kewenangannya. Bukan malah menyulut polemik yang menimbulkan atensi dari publik,” katanya Rabu (13/7).

Terkait prosedur pengangkatan, mutasi, dan pemberhentian kepala sekolah, Bang Dhin berharap agar permasalahan ini diselesaikan secara profesional dan proporsional.

Karena, menurutnya, masih banyak ruang lingkup dan pekerjaan yang diemban Disdikbud Kalsel. Utamanya, dalam mencapai sasaran dan kinerja pemerintah daerah.

Salah satunya dalam peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan agar memacu peningkatan sumber daya manusia yang berdaya saing.



Komentar
Banner
Banner