Tak Berkategori

Disebut Penyembuh Kanker Payudara, Kenali 3 Jenis Tanaman Bajakah

apahabar.com, JAKARTA – Dua siswa asal SMA Negeri Palangkaraya, Kalimantan Tengah Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya…

Featured-Image
Tanaman bajakah yang tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan Tengah. Foto – Istimewa/Tribunnews.com

bakabar.com, JAKARTA - Dua siswa asal SMA Negeri Palangkaraya, Kalimantan Tengah Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani meraih medali emas dalam ajang World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan.

Penemun mereka terkait tanaman Bajakah mendapat apresiasi oleh masyarakat Indonesia.

Tanaman yang mereka temukan itu disebut juga sebagai obat penyembuh sel kanker payudara. Dikutip bakabar.com dari detikHealth mereka memperkenalkan akar tanaman Bajakah Tunggal dalam bentuk bubuk teh sebagai obat penyembuh kanker payudara di ajang bergengsi tersebut.

Baca Juga: Hebat, Dua Siswi Palangka Raya Juara Dunia Penyembuh Kanker Payudara

Ternyata tanaman Bajakah sendiri ada banyak jenisnya. Berikut 3 di antaranya:

1. Bajakah Tampala (Spatholobus Littoralis Hassk)
Tanaman ini seringkali digunakan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Batang Bajakah Tampala biasanya digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka karena mengandung senyawa fenolik, flavonoid, tannin dan saponin. Zat-zat ini dapat mempercepat pertumbuhan kolagen dan pembentukan epitel baru.

2. Bajakah Lamei
Dikutip dari laman Institut Pertanian Bogor (IPB), tanaman ini merupakan tanaman hutan hujan tropis yang tumbuh merambat di daerah lembab. Masyarakat Kalimantan Tengah biasanya menampung cairan yang terdapat pada pohon Bajakah Lamei untuk kemudian diminum. Cairan dari pohon ini dipercaya dapat menyembuhkan diare.

3. Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb)
Tanaman ini memiliki kandungan phenol dan antibacterial. Ekstrak gambir juga dipercaya memiliki kandungan katekin yang tinggi. Katekin disebut bisa mencegah penyakit jantung, kelebihan berat badan, dan membantu pembentukan kolagen. Senyawa catechin yang terkandung dalam gambir juga dapat mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

Tanggapan Ahli

Dilansir dari Kompas, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pusat, Prof Dr dr Aru Sudoyo, meminta masyarakat untuk tidak berlebihan berharap terhadap Bajakah.

“Masyarakat tidak perlu terlalu berharap tinggi dengan hasil uji coba awal begitu. Ingat, tidak ada obat yang ajaib,” ujarnya, Senin (12/08).

Lebih lanjut Aru menegaskan bahwa memang ada banyak sekali obat kanker yang berasal dari tanaman herbal khas Indonesia.

Biasanya bukan berupa dedaunan, bisa berupa akar bahkan kulit batang pepohonan. Namun, butuh proses panjang atau lama untuk memastikan secara benar manfaatnya terhadap pengobatan kanker pada manusia.

“Karena uji coba awal dengan tikus itu berbeda dengan uji coba kepada manusia. Seringkali penelitian itu berhasil digunakan pada tikus, tetapi ketika (diuji coba) pada manusia hasilnya nihil. Dan itu banyak terjadi,” kata Aru.

Namun demikian, Aru tetap berharap agar penemuan dan uji awal yang dilakukan kedua siswa tersebut memang benar, dan bisa dilanjutkan hingga terealisasi kepada kanker payudara manusia.

“Saya tidak menampik, ada kemungkinan memang bisa tumbuhan itu (Bajakah) digunakan untuk obat kanker. Tapi banyak fase yang harus dilalui, dan semoga saja ada yang mau membantu proses penelitian tersebut berlanjut,” imbuhnya.

Baca Juga: Mengenal Kanker Payudara, Kanker Terparah di Kalsel

Sumber: detikHealth/Kompas
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner