Mayat Sekeluarga Kalideres

2 Kerabat Ungkap Kondisi Ekonomi Mayat Sekeluarga Kalideres

Dua kerabat dari keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres mengungkapkan kondisi perekonomianll. Keduanya bernama Ris dan Handoyo.

Featured-Image
Adik dari keluarga tewas di Kalideres. Sumber foto/ dian finka

bakabar.com, JAKARTA - Dua kerabat dari keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres mengungkapkan kondisi perekonomian dari sanak keluarganya itu. Keduanya bernama Ris dan Handoyo.

Ris menyebut jika perekonomian kakak ipar nya itu tidak termasuk dalam kategori kelas menengah.

"Ya sepengetahuan saya kondisi perekonomiannya sedeng-sedeng saja. Gak ada keluhan dan sebagainya, ya istilahnya standarlah umum," kata Ris adik dari korban RG, kepada wartawan di Polsek Kalideres, Sabtu (12/10).

Kendati, dirinya mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kerabat suaminya itu. Ris mengungkapkan jika sang ipar perempuan berprofesi sebagai penjual kue.

"Kalau kakak ipar yang perempuan dulunya berjualan kue," ungkap Ris. 

Pegawai Kantoran

Namun, untuk almarhum RG, dirinya berprofesi sebagai pegawai kantoran. "Tapi yang bapaknya di kantor. Kantoran, kerja kantoran. Tapi dulu, belakangan kita gak tau ya karena lepas kontak," imbuhnya.

Komunikasi antara Ris dengan keluarga ipar nya itu mulai terputus sejak lima tahun silam, sejak keluarganya memutuskan untuk pindah dari Gunung Sari, Kalideres.

Baca Juga: Keluarga Korban Mayat Sekeluarga Kalideres: 20 Tahun Putus Komunikasi

"Mungkin ada lima tahunan ya, udah enggak pernah, semenjak dari Gunung Sari, pindah kesini sudah putus," kata Ris.

Hingga saat ini penyebab kematian dari keluarga yang ditemukan tewas di salah satu kawasan komplek Kalideres itu masih belum bisa dipastikan.

Sementara, berdasarkan keterangan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce menduga satu keluarga terdiri dari empat orang yang ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kalideres, tidak mengkonsumsi makanan dalam waktu yang cukup lama.

Hal tersebut dikatakan Pasma setelah menerima laporan hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Keluarga Tak Percaya

Menanggapi keterangan itu, Adik korban, Handoyo menyebut jika bukan kelaparan yang menjadi penyebab dari meninggalnya mereka.

"Kecil sih kalau menurut saya ya, tapi enggak tahu deh misalnya ini rada aneh juga sih, saya bingung, misalnya kalau dia laper, tidak ada makanan atau kurang buat makanan, kan dia bisa kontekan ke kita," kata Handoyo.

Bau Busuk

Sebelumnya, Ketua RT pun melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, pengurus RT memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.

"Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," tutur Pasma.

Ketika pintu utama di buka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

Baca Juga: Sempat Hidup dengan Jasad, Korban Sekeluarga Tewas di Kalideres

"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 merupakan ipar dari bapaknya," ucap Pasma

Editor


Komentar
Banner
Banner