bakabar.com, TANJUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabalong meminta seluruh Puskesmas untuk mewaspadai kasus hepatitis yang tidak diketahui etiologinya.
Hal itu dituangkan dalam surat edaran yang ditujukan kepada seluruh Puskesmas di Tabalong tanggal 10 Mei 2022.
Kepala Dinkes Kabupaten Tabalong, dr Taufiqurrahman Hamdie mengatakan surat edaran yang dibuat tersebut berdasarkan surat dari Kepala Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan Nomor : 443.3/1/P2P/Dinkes tanggal 28 April 2022 tentang kewaspadaan kasus hepatitis yang tidak diketahui etiologinya.
Menindak lanjuti surat tersebut, diharapkan Puskesmas dapat meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi.
Kewaspadaan dan antisipasi tersebut dengan memantau dan melaporkan kasus sindrom jaundice akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dengan gejala kulit dan sclera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.
“Petugas Puskesmas juga diminta untuk memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat serta upaya pencegahannya melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS),” jelas Taufiq, Kamis (12/5).
Taufiq juga meminta petugas Puskesmas untuk menginformasikan kepada masyarakat agar segera mengunjungu fasilitas layanan kesehatan terdekat bila mengalami sindrom jaundice.
Membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sector terutama sekolah-sekolah di wilayah kecamatan.
“Puskesmas juga diminta memberikan laporan segera ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk memberikan notifikasi peningkatan kasus sindrom jaundice melalui petugas surveilans Kabupaten WA 0813-4965-8465,” ingat Taufiq.
“Petugas Puskesmas agar menindak lanjuti dan investigasi pada kasus yang telah ditemukan,” sambungnya.
Tidak lupa Taufiq meminta peran orang tua untuk mencegah hepatitis yang tidak diketahui Etiologinya ini.
“Saya minta tolong kepada para orang tua, mohon dijaga kesehatan anak-anaknya. Di antaranya mengawasi anaknya saat bermain, makanannya juga di awasi,” ucapnya.
Taufiq juga berharap kepada para orang tua agar ketika anaknya mengalami gejala sakit, supaya segera diperiksakan. Sebab, jika terlambat mendapatkan penanganan, anak tersebut sakitnya bisa semakin parah.
“Jadi, peran orang tua sangat kami harapkan untuk mencegah hepatitis yang tidak diketahui Etiologinya ini,” pungkasnya.