bakabar.com, BANJARMASIN – Memasuki hari kedua, upaya pencarian Adli Anshari, seorang penjaga kapal yang tenggelam di Sungai Barito mulai menemui titik terang.
Pemuda 21 tahun tersebut dikabarkan hilang, tepatnya di depan dock Baramulti di atas floating crane OBT, sejak Jumat (24/5) petang.
Selama 30 jam mencari, sebelumnya Tim SAR gabungan, Polair, BPBD tak kunjung mendapatkan petunjuk terkait keberadaan Adli.
Kini, setelah mendapat petunjuk dari 'orang pintar' atau paranormal, sejumlah petugas gabungan optimistis penyisiran bakal membuahkan hasil.
“Kita baru dapat info dari paranormal yang mengatakan posisi korban,” kata Hanafi, operator Pusdalops BPBD kota Banjarmasin kepada bakabar.com tak jauh dari tambatan PT Baramulti Pasir Mas, Sungai Barito, Minggu (26/5) dini hari.
Berdasar bisikan paranormal, imbuh Hanafi, diduga kuat target pencarian berada di sekitar Pulau Kembang.
“Tepatnya di pertigaan simpangan sungai. Infonya di sekitar pepohonan yang menjorok ke sungai,” sambungnya.
Saat berita ini diketik, sedikitnya lima anggota BPBD Banjarmasin sudah berangkat menindaklanjuti arahan paranormal tersebut menggunakan KM Mandiri 01.
Sepengalaman Hanafi, keberadaan 'orang pintar' memang sudah biasa di mata tim rescue untuk terlibat dalam pencarian musibah orang tenggelam.
"Seperti yang sudah-sudah terjadi, paranormal dihadirkan ketika pencarian tidak mendapatkan titik terang. Kalau sudah dapat petunjuk (dari paranormal), kami dan relawan lainnya langsung gerak melakukan pencarian ke lokasi yang ditunjuk. Nah ini kami sedang menunggu hasilnya," tutur Hanafi.
Sebelumnya, seorang pria yang kesehariannya sebagai petugas jaga kapal diduga tenggelam terbawa arus sungai Barito pada Jumat (24/5) petang.
Korban yang diketahui bernama Adli Anshari (21) terjatuh dari atas kapal dock Baramulti di atas floating crane OBT tempat ia bekerja.
Berdasarkan keterangan kepolisian, Adli nekat terjun ke sungai hanya karena ingin menyelamatkan seekor ayam yang tercebur.
Informasi yang dihimpun, Adli dikenal memiliki kemampuan berenang. Bahkan tak jarang ia mandi di Sungai Barito. Pernyataan ini ditegaskan oleh Sabaruddin, sang ayah.
"Anak saya memang bisa berenang. Dia juga kadang kalau mandi ya sambil becabur (berenang,Red) di sungai ini, tapi sebatas pinggir atau di tepian sungai," ucap Sabaruddin kepada bakabar.com.
Namun akan lain ceritanya, jika korban nekat terjun di tengah Sungai Barito yang memiliki kecepatan arus di atas 0,34 knot itu. Pasalnya, kapal motor Sumber Muara berbobot puluhan ton saat tenggelam di Pelabuhan Trisakti pada Maret 2019 lalu sempat terseret arus hingga 300 meter.
"Saya juga tidak menyangka, Adli akan melakukan itu (terjun ke sungai selamatkan seekor Ayam)," sesal Sabarudin.
Lantas apa yang menyebabkan sang penjaga kapal itu bertaruh nyawa demi seekor ayam?Menurut Sabaruddin, putra bungsunya itu merupakan sosok yang memegang teguh prinsip tanggung jawab, terutama dalam pekerjaan yang ia lakoni.
Baca Juga:Adli Hilang di Sungai Barito karena Seekor Ayam, Ini kata Sang Ayah
Baca Juga:Ngelem Saat Ramadan, Puluhan Bocah di Banjarmasin Diamankan
Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Fariz Fadhillah