Kalsel

Dinas Perindustrian Kalsel Dorong IKM Lokal Produksi APD

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Perindustrian Kalsel mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) ikut berkontribusi dalam penanganan…

Featured-Image
Kasi Pembangunan IKM di Dinas Perindustrian Kalsel, Kris Wibowo. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

bakabar.com, BANJARBARU – Dinas Perindustrian Kalsel mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) ikut berkontribusi dalam penanganan Covid-19 dengan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD).

Mereka akan dibekali fasilitas pelatihan sebagaimana keinginan Kementerian Perindustrian dalam memberikan pendampingan melalui sistem digital.

“Di masa pandemi ini kita adakan 4 kegiatan bimbingan teknis pembuatan APD (alat pelindung diri) untuk kesehatan di semua kabupaten/kota,” ucap Kasi Pembangunan IKM, Kris Wibowo saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (22/6) siang.

Empat kegiatan itu meliputi pembuatan baju Hazmat, masker, Face Shiled, serta minuman herbal.

Pelatihan dilakukan melalui online atau daring, namun dalam kurun waktu tetap dilakukan pemantauan secara langsung, tergantung dari instruktur dan wilayah yang telah ditetapkan.

“Jadi polanya selama pandemi agak berbeda. Instrukturnya membuatkan pola, mengajarkan dan memantau, sampai di mana mungkin ada permasalahannya,” jelas dia.

Untuk pembuatan Hazmat Suit dilakukan serempak di 13 kabupaten/kota, masing-masing diwakili 7 peserta.

“Baju Hazmat yang dihasilkan ada 950 buah, itu diserahkan ke Gugus tugas kabupaten/kota dan sebagian ke provinsi,” katanya.

Begitu pula pembuatan masker yang akan diwakili 5 peserta dari setiap perwakilan kabupaten/kota.

Masker kain 3 lapis ini akan didesain dengan ciri khas Sasirangan. Jumlah yang dihasilkan ada sebanyak 6.034 masker yang dibagikan ke kabupaten/kota.

Sedangkan pelatihan pembuatan Face Shield, hanya dilaksana di 4 kabupaten saja yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar dan Tanah Laut.

Pelindung muka ini juga diolah dengan sentuhan kain Sasirangan.

“Itu untuk membedakan produk-produk yang dijual secara online,” beber dia.

Terakhir adalah pelatihan pembuatan minuman herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh. Minuman ini berbahan dasar Temulawak, Jahe dan Kunyit.

Pelatihan dilakukan di 5 kabupaten yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut dan Balangan.

“Kita ambil ini berdasarkan potensi industri yang ada,” imbuhnya.

Dalam pelaksanaannya, mampu menghasilkan hingga 900 liter minuman herbal yang kemudian akan dibagi dalam botol kemasan.

Satu botol berkapasitas 250 ml setara dengan 3.600 botol. Minuman herbal ini sebagian besar akan diserahkan untuk perawatan pasien Covid-19.

“Itu juga diserahkan ke Gugus Tugas. Tetapi ada juga kabupaten/kota yang menyerahkan misalnya ke pasar, masyarakat, atau petugas-petugas keamanan yang menjaga posko,” pungkasnya.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner