bakabar.com, BANJARMASIN - Keberangkatan jemaah haji Embarkasi Banjarmasin dimulai Senin (29/5) besok. Untuk kloter pertama berasal dari Kabupaten Banjar.
Diketahui, pada musim haji 2023 ini jumlah jemaah haji Embarkasi Banjarmasin sebanyak 5.493 orang.
Mereka terdiri dari jemaah asal Kalsel sebanyak 3.818 orang, dan 1.592 dari Kalteng.
Selain mereka juga ada dari Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia, masing-masing berjumlah 17 orang.
Selanjutnya, yang mendampingi dari Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 51 orang.
Keberangkatan jemaah haji asal Kalsel dan Kalteng dibagi dalam 17 kloter dan kloter terakhir asal Kalsel akan bergabung dengan CJH asal Padang.
Berdasarkan jadwal dari Kemenag Kalsel, Minggu (29/5), keberangkatan berlangsung sejak 29 Mei hingga 22 Juni 2023.
Untuk kloter pertama asal Kabupaten Banjar dijadwalkan berangkat melalui Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarbaru, besok.
Mereka berangkat menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor GIA 8101 menuju Madinah pada pukul 13.50 Wita, tiba Selasa (30/5) pukul 05.30 Waktu Arab Saudi.
Namun jemaah kloter pertama asal Kabupaten Banjar yang berjumlah 323 orang itu terlebih dulu menginap di asrama Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru, Minggu (29/5) hari ini.
Selanjutnya, keberangkatan mereka akan dilepas oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor. "Insya Allah tanggal 28 Mei sudah masuk asrama, dan dilepas langsung oleh Paman Birin pada 29 Mei," kata Kepala Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin, tempo hari.
Mereka yang berangkat, selain 323 jemaah haji Kabupaten Banjar, dan 5 orang petugas haji daerah (PHD), total 328 orang.
Kemudian, keberangkatan kloter kedua dari Tabalong sebanyak 324 pada Selasa (30/5) pada pukul 22.10 WITA. Mereka berangkat bersama 1 orang Petugas Haji Daerah (PHD).
Selanjutnya, dari Kalteng berangkat pada 31 Mei hingga 6 Juni 2023, total jemaah haji yang berangkat per hari 328 orang.
Kemudian pada 7 Juni, keberangkatan untuk jemaah Kalteng, Banjarmasin, dan PHD total sebanyak 323 orang, pukul 16.05 Wita.
Berikutnya pada 8 Juni pukul 08.15 Wita, dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, dan PPIH Kloter, total yang berangkat 323 orang.
Untuk Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kabupaten Tapin, ditambah 1 PHD, berangkat pada 10 Juni. Rinciannya, 185 orang dari Tanbu dan 139 orang dari Tapin. Mereka berangkat pukul 00.25 Wita.
Kemudian pada 11 Juni pukul 09.10 Wita, yang berangkat ada 325 orang. Terdiri dari 209 orang dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), 114 orang dari Kabupaten Barito Kuala (Batola), ditambah 2 PHD.
Pada 12 Juni, keberangkatan pukul 17.40 Wita, yakni jemaah dari Kabupaten Tanah Laut (Tala) ada 301 orang, Kota Banjarmasin 21 orang serta 3 orang PHD.
Selanjutnya pada 14 Juni pukul 05.05 Wita, jemaah yang berangkat dari Kota Banjarmasin ada 323 orang, ditambah 2 PHD.
Pada 15 Juni pukul 17.00 Wita jemaah asal Kabupaten Balangan 190 orang, Kabupaten Tabalong ada 110 orang, Kota Banjarmasin 20 orang, ditambah 3 orang PHD.
Pada 17 Juni pukul 01.40 Wita, yang berangkat dari Kabupaten Kotabaru sebanyak 231 orang dan dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ada 94 orang.
Pada 18 Juni pukul 09.20 Wita, yang berangkat dari Kota Banjarbaru sebanyak 199 orang, Kabupaten Barito Kuala sebanyak 117 orang, Kota Banjarmasin 4 orang, serta 3 PHD.
Pada 19 Juni pukul 19.20 Wita yang berangkat dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah ada 136 orang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 97 orang, Kabupaten Tapin 63 orang, Kabupaten Banjar 24 orang dan 3 PHD.
Sedangkan keloter terakhir akan berangkat pada 22 Juni 2023 pukul 01.35 Wita, bergabung dengan jemaah dari Embarkasi Padang.
Yakni dari Kota Banjarmasin ada 173 orang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ada 29 orang, Kabupaten Banjar ada 24 orang, ditambah 3 PHD.
Di Kalsel tercatat jumlah calon jemaah yang masuk daftar tunggu haji terus bertambah dan sudah mencapai hampir 140 ribu orang.
Dengan asumsi kuota normal haji sebanyak 3.800 orang maka waktu tunggu haji ini selama 36 tahun. Terlebih pasca-covid 19 kuota haji Kalsel mengalami penurunan.
Cuaca Panas
Para jemaah haji lanjut usia (lansia) yang sudah tiba di Tanah Suci diimbau untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Pengelolaan kesehatan penting karena suhu udara di Saudi sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Saat ini, suhu di Kota Madinah mencapai hingga 40 derajat Celcius.
"Para jemaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo saat konferensi pers Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat di kompleks Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, tempo hari.
Di tengah suhu yang berbeda dengan di Tanah Air, jemaah diminta untuk menghemat tenaga agar bisa menunaikan rangkaian haji yang utama seperti wukuf di Arafah nanti.
Biasanya, setibanya di Madinah banyak jemaah Indonesia yang melaksanakan salat berjemaah sebanyak 40 waktu atau arbain.
Liliek mengimbau agar ini tidak perlu dilakukan jika merepotkan atau bahkan membahayakan jiwa.
Terutama bagi jemaah lansia, tidak perlu memaksakan solat berjemaah di Masjid Nabawi di tengah cuaca yang sangat panas ini.
"Jemaah juga bisa menunaikan salat di pemondokan, untuk menghindari kelelahan," katanya.