Sport

Dikontrak Tottenham Hotspur Hingga 2023, Bisa Apa Antonio Conte?

apahabar.com, JAKARTA – Resmi menjabat pelatih Tottenham Hotspur, publik menunggu kemampuan Antonio Conte mengubah wajah klub…

Featured-Image
Antonio Conte resmi diperkenalkan sebagai pelatih anyar Tottenham Hotspur. Foto: Tottenham Hotspur

bakabar.com, JAKARTA – Resmi menjabat pelatih Tottenham Hotspur, publik menunggu kemampuan Antonio Conte mengubah wajah klub Liga Inggris dari London Utara itu.

Antonio Conte resmi menjabat sebagai pelatih Tottenham Hotspur, Selasa (2/11). Pria Italia berusia 52 tahun ini menggantikan Nuno Espirito Santo.

Selama ditangani Nuno, Tottenham dinilai gagal bersaing di level tertinggi. Pun mereka hanya berada di papan tengah klasemen Liga Inggris sampai pekan kesepuluh.

“Kami dengan senang hati mengumumkan penunjukan Antonio Conte sebagai pelatih kepala dengan kontrak hingga 2023, plus opsi untuk diperpanjang,” demikian keterangan Tottenham melalui akun Twitter resmi.

Sebelum direkrut Tottenham, Antonio Conte mampu membawa Inter Milan menjuarai Liga Italia musim 2020/2021.

Mantan pemain Juventus ini pernah bertualang di Liga Inggris, ketika menukangi Chelsea dalam periode 2016 hingga 2018. Conte mampu membawa The Blues juara Liga Inggris dan Piala FA.

Namun dipastikan tugas Conte bersama Tottenham Hotspur jauh lebih berat. Faktanya klub berlambang ayam jago ini sudah 13 tahun tidak pernah merasakan gelar.

Di sisi lain, catatan Antonio Conte sebagai pelatih cukup menjanjikan. Tercatat dalam tujuh musim terakhir, klub yang ditangani Conte selalu masuk dalam daftar tiga besar pencetak gol terbanyak di liga.

Juga dalam tujuh musim menangani Juventus, Chelsea dan Inter Milan, Antonio Conte meraih 5 gelar liga. Dalam periode yang sama, Conte memiliki persentase kemenangan di atas 60 persen dan rataan 2 poin per pertandingan.

Ketika membawa Inter Milan meraih scudetto, Antonio Conte sukses mendorong Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez sebagai predator kotak penalti. Total duet ini mencetak 41 gol di seluruh kompetisi.

Pengalaman itu bisa berguna meningkatkan ketajaman duet Harry Kane dan Son Heung-min. Terlebih Harry Kane sedang melempem, karena baru mencetak 1 gol dari 9 pertandingan.

Dalam catatan The Flanker, Antonio Conte kerap memainkan skema 3-5-2 atau 3-4-3. Keseimbangan bertahan dan menyerang menjadi kunci utama permainan klub-klub yang dilatih Conte.

Meski hanya sebuah opsi, formasi 3-5-2 atau 3-4-3 yang dikembangkan Conte membuat klub yang ditangani tajam, tapi juga sulit dibobol.

Inter di musim 2020/2021 menjadi klub dengan pertahanan terbaik di Serie A dan mencetak 89 gol. Sedangkan Chelsea di musim 2016/2017, juga bisa mencetak 85 gol.

Hal lain yang pernah dibukukan Antonio Conte selama tujuh musim melatih adalah kemampuan memaksimalkan potensi seorang pemain.

Sebut saja Victor Moses yang berubah menjadi wingback mengerikan. Kemudian Romelu Lukaku kembali tajam, setelah dikritik di musim terakhir bersama Manchester United.



Komentar
Banner
Banner