Kalsel

Dikeroyok karena Rokok, Kakek Viral di Landasan Ulin Tak Ditanggung BPJS

apahabar.com, BANJARMASIN – Usai dipukuli sejumlah pria lantaran meminta rokok, Basri kini harus tergolek lemah di…

Featured-Image
Kakek Basri ketika masih dalam perawatan. Foto-dok

Usai dipukuli karena meminta rokok, Basri masuk rumah sakit lagi, Rabu (18/11).

Kakek Basri viral di media sosial lantaran diduga korban tabrak lari. Namun ditilik dari pengakuannya, rupanya pria 70 tahun tersebut korban penganiayaan.

“Kondisi Kai (Kakek) saat ini dia dibawa ke RS di UGD setelah sempat dibawa pulang,” ucap sang anak.

Langkah demikian dipilih pihak keluarga lantaran darah terus mengalir dari kelopak mata sang kakek.

“Kemarin niatnya mau di rumah saja kan Kai, tapi darah keluar terus dari mata, kami melihat enggak kuat karena menetes terus dari mata sampai ke lantai-lantai,” terangnya.

Di mana mata sebelahnya juga merah lebam. Sehingga keluarga memutuskan untuk merujuk si kakek ke rumah sakit lagi.

“Jadi diantar lagi ke rumah sakit kalau di rumah sakit kan ada dokter jadi bisa ditangani lagi,” terangnya.

Adapun informasi terbaru dari kakek, kata sang anak, masih belum diketahui pihak keluarga.

Lebih lanjut ia menerangkan, terkait daya ingat sang kakek, katanya tidak sepenuhnya pikun atau pelupa.

“Kalau pikun banget enggak, cuma kadang kadang. Namanya sudah tua,” pungkasnya.

Basri, kakek berlumuran darah yang ditemukan warga di tepi Jalan Landasan Ulin diyakini bukan korban tabrak lagi.

Dari penelusuran terbaru media ini, pria 70 tahun itu diyakini sebagai korban penganiayaan hanya karena rokok.

Kasusnya kini masih dalam penyelidikan polisi. Ihwal dugaan penganiayaan, hal itu juga dibenarkan oleh pihak keluarga.

“Kemarin itu ada yang bilang tabrak lari, lalu kami tanyakan ke Kai (kakek) katanya dia di pukuli. Karena kai bilang begitu jadi kami positif dipukuli kalau tabrak lari otomatis badannya kena, masa ini full di muka,” ujar si anak.

Kakek, katanya, bercerita bahwa dia dipukuli oleh tiga orang laki-laki. Bahkan ia mengenali satu wajah pelaku.

“Bertiga yang melakukan itu, tapi 1 orang yang Kai kenali karena sempat lihat, kalau 2 orang lainnya gak kenal. Setelah itu, Kai gak ingat pulang, maklumlah karena sudah tua, makanya sampai jalan ke arah SMP 11,” jelasnya.

Ironisnya, si kakek menuturkan padanya bahwa salah satu matanya dipukul menggunakan batu.

“Sidin [dia}bercerita ada dipukul dengan batu di mata, lalu dihampas mukanya ke aspal, sampai lingsak (tergores), juga diinjak,” terang si anak.

Ihwal kejadian itu, menurut sang anak karena kakek meminta rokok kepada pelaku. Bukannya diberi, ia malah dipukuli.

Kemudian saat ditemukan oleh polisi, si kakek hanya bisa terdiam. Sebab ia mengaku pusing dan lupa jalan pulang.

Ditambah tenggorokannya sakit. Hingga tidak bisa menjawab sederet pertanyaan polisi.

“Pagi itu saat ditanya polisi enggak bisa jawab katanya masih trauma, belum bisa bersuara juga itu sehabis dipukuli, makanya dibawa polisi ke RS, lalu dicari keluarganya, lalu kami ke sana jemput,” rincinya.

Diperkirakannya, Kai keluar rumah pada pukul 2 dini hari. Sebab pada setengah 4 pagi, Kai tak didapati keluarga di rumah.

“Menurut kami jam 2 malam, tapi menurut perasaan Kai jam 10, cuma kami jam 10 malam itu masih melihat Kai. Pas setengah 4 pagi baru sadar sidin enggak ada lagi,” pungkasnya.

Respons Polisi

HALAMAN
1234
Komentar
Banner
Banner