Kalsel

Diguyur Hujan, Pusat Kota Banjarmasin Terendam Lagi

apahabar.com, BANJARMASIN – Curah hujan tinggi membuat sejumlah ruas jalan di Banjarmasin terendam, Sabtu (17/10). Pantauan…

Featured-Image
Curah hujan tinggi membuat sejumlah ruas jalan di Banjarmasin terendam, Sabtu (17/10). apahabar.com/Bahaudin Qusairi

Hujan mengguyur mayoritas wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) pagi ini sekalipun memasuki musim kemarau. Terungkap, gegaranya adalah fenomena pusaran Eddy.

“Untuk fenomena hujan beberapa hari ini terjadi karena adanya Eddy di wilayah Kalimantan Barat dan sekitarnya,” ujar Staf Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin Bayu Kencana Putra saat dihubungi bakabar.com, belum lama tadi.

Pusaran Eddy adalah fenomena yang menarik angin di sejumlah daerah ke pusat titik pusaran. Alhasil, tekanan udara di sejumlah daerah rendah dan mengakibatkan awan hujan muncul.

Dari munculnya awan-awan ini, curah hujan cenderung meningkat.

Selain fenomena pusaran Eddy juga didukung oleh kelembaban yang tinggi di atmosfer.

“Kelembaban tinggi di lapisan atmosfer 850, 700, dan 500 mb (milibar),” terangnya.

Untuk itu diprakirakan hujan akan mengguyur wilayah Kalsel hingga dua hari ke depan.

“Dengan intensitas (Hujan) ringan hingga sedang,” jelas Bayu.

Adapun wilayah terdampak hujan ringan diprakirakan terjadi di seluruh kabupaten atau kota di Kalsel.

“Sedangkan untuk hujan sedang hingga lebat diprakirakan terjadi hanya di beberapa kabupaten saja,” ungkap Bayu

Untuk itu ia berpesan agar masyarakat Kalsel tetap waspada, siap sedia payung atau jas hujan ketika bepergian meskipun Kalsel tergolong masuk musim kemarau.

“Hindari baliho dan juga pohon-pohon tinggi saat hujan deras karena dikhawatirkan akan terjatuh jika terkena angin kencang. Selalu update dan ikuti informasi cuaca dari BMKG,” tutupnya.

Diwartakan sebelumnya oleh bakabar.com, berdasarkan informasi dari BMKG, Kalsel termasuk wilayah yang mengalami musim kemarau basah.

Di mana sudah diprakirakan bahwa musim kemarau tahun ini akan lebih basah dibandingkan normalnya.

Karena kemarau basah ini, otomatis potensi kemudahan terjadinya kebakaran lahan di Kalsel menjadi berkurang.



Komentar
Banner
Banner