Sport

Digandrungi Pesepakbola Top, Simak Efek Tato Untuk Kesehatan

apahabar.com, JAKARTA – Kecuali Cristiano Ronaldo, sejumlah pesepakbola papan atas dunia memiliki tato. Lantas apakah rajah…

Featured-Image
Gelandang Timnas Belanda dan Barcelona, Memphis Depay, menghiasi sekujur punggung dengan tato kepala singa. Foto: AS

bakabar.com, JAKARTA – Kecuali Cristiano Ronaldo, sejumlah pesepakbola papan atas dunia memiliki tato. Lantas apakah rajah tubuh itu dapat mempengaruhi penampilan seorang atlet?

Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic, Neymar da Silva, Sergio Ramos dan Memphis Depay termasuk pesepakbola yang gemar merajah tubuh.

Bahkan mereka tidak segan menambah jumlah tato untuk mengabadikan setiap momen dalam kehidupan.

Namun berdasarkan hasil penelitian ahli fisiologi dari Alma College Michigan, tato berpeluang besar menghalangi fungsi kelenjar keringat.

Dilansir Four Four Two, peneliti di Alma College Michigan yang dipimpin oleh dr Maurie Leutkemeier itu meneliti 10 pemuda dengan kondisi sehat dan memiliki tato minimal di salah satu bagian tubuh.

Mereka kemudian membandingkan kondisi keringat dengan menempelkan pilocarpine nitrat atau senyawa yang merangsang keringat.

Hasilnya bahwa bagian tubuh yang ditato mengeluarkan keringat lebih sedikit, dibandingkan dengan bagian tubuh tanpa tato.

Sedangkan untuk kandungan natrium dalam keringat, bagian tubuh yang bertato juga memiliki kandungan hampir dua kali lipat.

“Mungkin terdapat perubahan permanen di kulit setelah ditato, karena sebagian pewarna yang tersisa di kulit menghalangi kelenjar keringat,” papar dr Leutkemeier.

“Hanya tidak mungkin tato akan cukup menghambat keringat untuk berkontribusi kepada overheating atau masalah lain, bahkan ketika bermain sepakbola,” imbuhnya.

Sementara hal berbeda diutarakan oleh dr Ingo Frobose dari German Sports University di Cologne, Jerman.

“Saya akan melarang pesepakbola merajah tubuh. Berbagai penelitian menunjukkan sejumlah pemain mengalami penurunan kinerja 3 hingga 5 persen setelah memiliki tato,” tegas Frobose seperti dilansir CNN.

Meski gagal menguraikan studi yang menunjukkan penurunan kinerja, Frobose menyoroti bahwa 60 hingga 70 persen tinta tato tak hanya bertahan di kulit, tapi juga masuk ke aliran darah.

“Akibatnya hal itu mengurangi kekuatan pemulihan seseorang. Mereka pun tidak lagi segar seperti sebelumnya,” yakin Frobose.

Memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki dampak negatif yang berpotensi merugikan atlet.

Di sisi lain, pesepakbola sekarang dapat terhindar dari dehidrasi dan overhead, setelah FIFA merestui penerapan waterbreak dalam setiap pertandingan.



Komentar
Banner
Banner