bakabar.com, BALIKPAPAN – Banjir yang terjadi di Kabupaten Berau mulai diselidiki aparat kepolisian. Mengingat belum diketahuinya penyebab meluapnya air sungai yang merendam 4 kecamatan.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan anggotanya ke Berau untuk menyelidiki penyebab meluasnya banjir tersebut.
“Saya sudah kirim tim khusus ke sana apakah ini benar-benar karena luapan sungai atau karena tingkat hujan yang tinggi atau karena human error. Laporan awal kepada saya itu air sungai yang meluap melewati tingginya tanggul sehingga masuk ke dalam. Tapi sekarang lagi diinvestigasi. Saya kira cepat aja (investigasinya),” ungkapnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, meluapnya banjir di Berau diduga diperparah karena adanya tanggul batu bara PT RUB yang jebol. Di mana aktivitas tambang batu bara di wilayah Berau dan sekitarnya memang cukup banyak, sehingga pihaknya tengah melakukan penyelidikan apakah ada tambang yang tak berizin maupun melanggar aturan.
“Di sana memang banyak perusahaan batu bara, kalau ditanya jumlahnya berapa saya nggak hapal, tapi memang banyak di situ karena daerahnya kan cukup banyak kandungan batu baranya,” ujarnya.
Untuk itulah pihaknya mengirimkan Tim Khusus ke Berau selain melakukan investigasi terkait penyebab parahnya banjir, juga melakukan investigasi terkait tambang ilegal.
Herry Rudolf Nahak membeberkan, saat ini pihaknya tengah melakukan tindaklanjut terhadap laporan adanya aktivitas satu tambang ilegal.
“Sudah ada yang buat laporan dan sudah ditangani di Polres. Saya tidak mentolerir kalau ada penambangan ilegal di situ. Makanya Ditkrimsus sekalian saya kirim ke sana untuk melakukan investigasi itu sekalian menangani banjir,” ungkapnya.
Herry meminta kepada warga agar tidak segan-segan melaporkan ke aparat kepolisian apabila mengetahui adanga aktivitas tambang ilegal.
“Saya sudah bilang, kalau ada yang nambang secara ilegal, silahkan bikin laporan dan langsung kami proses. Dari saya tegas seperti itu,” pungkasnya.