bakabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Indonesia mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke 6 provinsi. Dari 6 provinsi tersebut, Kalimantan Selatan termasuk Banjarbaru tak dapat jatah vaksin tersebut.
“Kalsel dan khususnya kita di Banjarbaru, tidak mendapat distribusi vaksin ini. Enam provinsi yang didistribusikan menurut pusat, yakni DKI Jakarta, Bali, NTT, Kepulauan Riau, Maluku dan Sulawesi Utara,” beber Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza.
Mirza bilang belum ada informasi ihwal vaksin ini bakal didistribusikan ke Banjarbaru atau tidak. Namun yang jelas, sejauh ini katanya, vaksin yang digunakan hanya dari Sinovac.
“Untuk Banjarbaru selama ini, sudah tiga kali kita dapat distribusi vaksin baik untuk nakes atau pelayan publik semuanya adalah Sinovac, tidak ada vaksin lain termasuk AstraZeneca,” katanya.
Ke depan, Mirza tak mau berandai-andai apakah kebagian vaksin jenis lain atau tidak. Yang jelas katanya sekarang pihaknya fokus dengan upaya vaksinasi yang sedang berlangsung.
“Kita belum tahu apakah ada vaksin lain (selain Sinovac) atau tidak. Dari pemerintah pusat maupun provinsi tidak ada menginformasikan lagi,” tuntasnya.
Sebagai informasi, sejauh ini kurang lebih baru ada 4.739 Orang yang divaksin di Banjarbaru. Semuanya meliputi vaksin untuk kloter nakes dan pelayan publik. Angka ini secara persentase baru 2-3 persen dari total jumlah penduduk Kota Banjarbaru.
Untuk diketahui, dari penjelasan MUI, dalam vaksin asal Inggris, AstraZeneca ini terdapat kandungan babi di dalamnya.
Meski demikian, vaksin tetap didatangkan sebanyak 1,1 juta dosis, dan mulai didistribusikan. MUI juga menegaskan bahwa vaksin ini boleh disuntikkan karena dalam keadaan darurat.