bakabar.com, MARABAHAN – Akibat ulah orang tidak bertanggungjawab, Ariyati terancam kehilangan pekerjaan di salah satu bank cabang daerah di Barito Kuala.
Melalui akun TikTok @ariyatiespij, nama Ariyati mendadak viral di media sosial dalam sepekan terakhir.
Penyebabnya adalah unggahan video yang menohok sejumlah perguruan tinggi di Kalimantan Selatan.
“Kampus yang paling rendahan di Kalimantan Selatan. Yang lulusannya kebanyakan pengangguran atau jadi sales, jadi PRT, laundry dan sejenisnya,” demikian caption dalam unggahan akun tersebut.
Selanjutnya, muncul caption-caption yang menyebutkan nama sejumlah perguruan tinggi. Kebanyakan berbasis pendidikan agama seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Banjarmasin.
Sontak postingan tersebut memantik hujatan netizen di berbagai platform media sosial. Apalagi selain melalui Tik Tok, video itu juga ditautkan ke Facebook, Twitter, Instagram dan WhatsApp Group.
Belakangan diketahui postingan itu merupakan hasil pencatutan dan proses edit ulang. Sementara video dan foto asli yang diunggah akun @ariyatiespij, semuanya merupakan milik Ariyati.
“Hampir semua video milik saya diduplikat dan diedit ulang oleh akun palsu itu. Kemudian diberi caption-caption dan diunggah mulai 21 November 2020,” ungkap Ariyati, Selasa (24/11).
Ariyati sendiri benar-benar syok dengan pencatutan video-video TikTok itu. Terlebih caption yang muncul mengandung ujaran kebencian dan pencemaran nama baik.
“Awalnya saya mendapat pesan dari teman, kalau saya sudah difitnah. Kemudian dia mengirim rekaman layar dan video yang menjadi viral itu. Tentu saja saya terkejut,” jelas Ariyati.
“Tak cuma pencatutan video, ternyata adapula yang menyebarkan nomor telepon saya di grup-grup mahasiswa. Imbasnya banyak perwakilan BEM yang menelepon dan mendesak saya membuat video klarifikasi,” sambungnya.
Setelah menjadi viral, akun palsu tersebut langsung menghilang. Namun sebelumnya beberapa teman Ariyati sempat menuliskan penjelasan di kolom komentar video bahwa @ariyatiespij adalah akun palsu.
Tak hanya sempat menjadi bahan hujatan, Ariyati bahkan terancam kehilangan pekerjaan akibat ulah si pembuat akun palsu.
“Saya diskorsing sampai masalah ini menemui titik terang. Harapan saya sebatas skorsing dan tak sampai diberhentikan, mengingat saya merupakan korban,” lirih Ariyati.
“Kejadian ini juga memukul mental saya. Bahkan saya mulai was-was kalau keluar rumah. Saya juga heran dengan keuntungan yang diincar si pembuat akun palsu itu. Lagipula saya bukan public figure atau selebgram,” tegasnya.
Sementara kuasa hukum Ariyati, Yusuf Ramadhan, sudah melakukan pendampingan untuk pembuatan laporan ke kepolisian.
“Selanjutnya kami menyurati pihak-pihak terkait untuk memperbaiki nama Ariyati, termasuk perusahaan tempat klien kami bekerja,” jelasnya.
“Di sisi lain, kami sudah menegur pihak-pihak yang ikut menyebarkan video tanpa klarifikasi. Alhamdulillah mereka menerima dan paham serta melakukan koreksi,” tandasnya.