bakabar.com, JAKARTA – Tindakan warga Bima, Nusa Tenggara Barat, yang membongkar paksa atap musala, disesalkan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama, Wawan Djunaedi. Atap musala tersebut dinilai warga mirip dengan gereja.
Wawan Djunaedi mengatakan pembongkaran itu terjadi karena warga sekitar mengaku keberatan terhadap desain atap musala yang sedang dibangun pemerintah, yang dianggap menyerupai gereja.
“Jadi sebetulnya itu ada kesalahpahaman terkait desain musala. Jadi desain masjid dianggap masyarakat menyerupai rumah ibadat tertentu. Ya [mirip gereja]. Kita menyesalkan tindakan anarkis. Sebaiknya tindakan itu dibicarakan secara musyawarah,” kata Wawan, dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (18/1).
Wawan menjelaskan bahwa kabar pembongkaran atap musala itu didapatkannya pada tanggal 13 Januari 2022 lalu. Sebelum kejadian itu, ia mengaku mendapatkan informasi ada masukan dari warga sekitar desain atap musala itu mirip atap gereja.
Diketahui, musala itu merupakan bagian dari fasilitas umum yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di perumahan relokasi warga terdampak banjir Bima.
“Itu sudah dibicarakan dan ditindaklanjuti. Tapi belum ditindaklanjuti sudah keburu ada itu [tindak pembongkaran],” kata dia.
“Kita kan seharusnya bisa musyawarah kan, enggak sampai ada uang terbuang. Kalau dibongkar baik dan dimusyawarahkan kan lebih baik,” tambah dia.
Meski demikian, Wawan memastikan persoalan itu sudah diselesaikan oleh Pemerintah Daerah, Kemenag setempat dan FKUB.
Ia memastikan bahwa pengembang proyek itu akan mengubah desain atap musala. Ia juga mengatakan Bupati Bima sudah mengimbau pihak pengembang untuk mengubah desain atap musala.
“Ya atapnya sudah di ubah. Kita juga edukasi warga agar beragama bisa substantif. Tapi memang masyarakat butuh proses ke sana,” kata Wawan.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan warga membongkar atap musala viral yang diduga mirip gereja itu viral di media sosial. Tampak seorang warga membawa benda sedang menghancurkan genteng musala tersebut.
Di bawahnya berkerumun sekitar puluhan orang melihat aksi perusakan tersebut. Video itu juga mencantumkan keterangan bahwa kejadian itu terjadi di Bima, NTB.
“Dosa kah jika membangun masjid menyerupai gereja. kejadian di Bima”, tulis keterangan di dalam video viral itu.