bakabar.com, BANJARMASIN – Kebanyakan orang mungkin tak percaya bahwa pria berambut gondrong pirang ini adalah seorang anggota polisi. Dia memiliki ciri khas mengenakan celana panjang dilipat hampir ke lutut ketika menangkap pelaku kriminal.
Pria berambut gondrong itu adalah seorang anggota Resmob Polres Tapin, Kalimantan Selatan. Namanya adalah Bripka Achmad Faruky atau biasa dipanggil Bang Faruky.
Rekam jejak Jacklyn Choppers-nya Polres Tapin itu dalam menangkap tersangka tindak pidana sudah tak perlu diragukan lagi. Sejumlah kasus besar pernah ia ungkap.
Salah satunya kasus pembunuhan di Desa Antasari Hilir, Kecamatan Tapin Utara pada 5 Mei 2020, sekira pukul 02.00 wita dini hari.
Kasus yang sempat menggemparkan publik tersebut berhasil diungkap Bripka Achmad Faruky bersama dua rekannya, Bripka Otniel Fernando Sinurat dan Bripda Nopaldi Usmanda dalam tempo 2 jam pasca kejadian.
Ditemui bakabar.com di ruangannya di gedung Satreskrim Polres Tapin, Kamis (2/7), Faruky berbagi cerita mengalaman terkait profesinya sebagai polisi.
Ia mengaku sempat tak dikenali sebagai anggota polisi kala sedang ikut main domino bersama warga. Saat itu dia sengaja berbaur dengan masyarakat setempat selama 3 bulan guna melakukan pemantauan terkait kamtibmas di perkampungan.
“Pernah lah ada kejadian lucu saat aku hampir tiap malam berbaur dengan warga bahkan ikut main domino. Mereka tidak menyangka aku polisi karena penampilan nyentrik ini,” kata Bang Faruky.
“Warga baru sadar aku polisi saat ada anggota bhabinkamtibmas giat sambang. Dia mengatakan bahwa orang banjar berambut panjang yang setiap malam ikut main domino itu adalah polisi,” ucapnya tertawa.
Tak Bercita-cita jadi Polisi
Ternyata, ada cerita menarik dibalik perjalanan karirnya hingga menjadi polisi. Awal karir menjadi pemburu pelaku kriminal, ia langsung masuk dalam anggota tamtama Dit Samapta 1999. Tahun 2003, polisi ahli beladiri karate itu mulai berkecimpung dibagian kriminal umum usai menjadi anggota Satreskrim Polresta Banjarmasin.
Selama 21 tahun bertugas, Bang Faruky hampir selalu ikut turun ke lapangan memburu penjahat yang menjadi target sasarannya. Banyak suka duka menjalani tugas berat menjaga situasi keamanan di kota Banjarmasin yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Ditakuti Penjahat
Ia pun dikenal garang dihadapan penjahat yang meresahkan masyarakat. Tak jarang, banyak penjahat yang 'terkencing-kencing' ketika berhadapan dengannya.
“Tak segan-segan kami menindak tegas hingga instruksi tembak di tempat sesuai SOP jika penjahat melawan petugas,” sebutnya.
Namun demikian, dia mengakui tak mudah mengungkap sebuah kasus. Mengingat, setiap perkara memiliki motif sendiri-sendiri.
“Contoh yang paling jelas adalah cek TKP awal, harus segera ke sana, dan dilakukan nggak sekali dua kali, penyelidikan sekitar TKP, kordinasi wilayah samping," beber pecinta olahraga menembak itu.
“Dalam pengungkapan kasus kejahatan, kekompakan tim juga harus tetap dijaga. Sehingga setiap anggota memiliki peranya hingga akhirnya mampu mengungkap hingga tuntas kasus kejahatan,” imbuh lulusan SPN Banjarbaru 1999 itu.
Saat disinggung perihal rambut nyentriknya, Kanit Resmob Polres Tapin itu mengaku rambut gondrongnya berawal pada tahun 2005. Saat itu dia ditempatkan di Unit Opsnal Resimen Mobile Polresta Banjarmasin. “Gak apa apa. Aku suka aja. Dulu panjang (gondrong) lalu aku potong lagi dan sekarang panjang lagi,” tutupnya.
Editor: Syarif