bakabar.com, JAKARTA – Berada di tengah pandemi Covid-19, perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS), Walmart, akan menaikkan gaji 565 ribu karyawannya di tengah pandemi Covid-19.
Presiden dan CEO Walmart John Furner mengatakan kenaikan gaji setidaknya US$1 per jam akan diberikan kepada karyawan di unit pramuniaga dan unit makanan, dan general merchandise, seperti dikutip bakabar.com dari CNNIndonesia, Minggu (5/9).
Sebelumnya, Furner mengungkapkan Walmart telah menaikkan gaji sekitar 1,2 juta pekerja paruh waktunya di Amerika Serikat.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menaikkan upah kepada 1,2 juta pekerja paruh waktu di AS, dan meningkatkan gaji mereka hingga US$16,40 per jam nya,” imbuh Furner.
Hingga saat ini, gaji pekerja paruh waktu Walmart berada di atas rata-rata perusahaan ritel lainnya, yakni US$15,25 per jam.
Selain Walmart, perusahaan obat-obatan CVS turut menaikkan gaji minimal pekerja paruh waktunya sebesar US$15 per jam.
Beberapa anggota Kongres AS turut menyoroti isu upah minimal yang diberikan kepada pekerja paruh waktu sebesar US$15 per jam.
Belum lama ini, Presiden AS Joe Biden mengumumkan berencana untuk menaikkan upah pekerja federal.
Hal ini dilakukan mengingat harga pangan dan tekanan inflasi yang mendorong biaya hidup yang juga tinggi di AS.