Sport

Di Tengah Pandemi, 135 Racing School Banjarbaru Tetap Bina Pembalap Muda

apahabar.com, BANJARBARU – Mengusung semangat regenerasi, 135 Racing School Banjarbaru tetap membina pembalap-pembalap muda di tengah…

Featured-Image
Tetap menerapkan protokol kesehatan, 135 Racing School terus berupaya membina pembalap-pembalap muda di Banjarbaru. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Mengusung semangat regenerasi, 135 Racing School Banjarbaru tetap membina pembalap-pembalap muda di tengah pandemi.

Setidaknya dalam setahun terakhir, 135 Racing School menggelar latihan setiap Minggu sore di Kompleks Perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarbaru.

Selain sudah mengantongi izin dari otoritas setempat, diyakini aktivitas ini tidak mengganggu pengguna jalan lain, mengingat lokasi yang jarang dilalui setiap hari lantaran terbilang jalan buntu.

Sedianya aktivitas tersebut berkorelasi dengan persiapan KONI Banjarbaru dalam mengikuti balap motor Porprov Kalsel di Hulu Sungai Selatan.

Namun setelah Porprov yang seharusnya diselenggarakan 2021 diundur menjadi 2022, program latihan pun mengalami penyesuaian.

“Seiring pengunduran jadwal Porprov, otomatis usia pembalap yang ready tak lagi memenuhi kriteria dibawah 16 tahun,” papar Iyan Entel, pendiri sekaligus mentor 135 Racing School, Minggu (1/11).

img

Siswa binaan 135 Racing School yang ikut dipersiapkan mewakili Banjarbaru di Porprov 2022. Foto-Istimewa

“Agar pembinaan tidak putus, makanya kami fokus dengan pembalap muda. Kami memprioritaskan siswa dari Banjarbaru yang mau belajar, belum punya motor dan wearpack,” imbuhnya.

Tercatat 6 pembalap muda yang mengikuti pendidikan secara reguler, 2 di antaranya perempuan. Siswa reguler kebanyakan sudah memiliki motor sendiri.

Selain peserta reguler, 135 Racing School juga menerima siswa yang masih dalam tahap mencoba. Dikenakan tarif Rp250 ribu sampai Rp300 ribu untuk sekali pertemuan.

Mereka hanya perlu datang, karena motor dan wearpack sudah disediakan. 135 Racing School sendiri menyediakan 10 unit motor.

“Ada saja siswa yang datang sesekali dan ikut latihan. Namun minggu selanjutnya tidak hadir lagi, atau hadir kembali beberapa minggu berselang,” papar Iyan.

“Sementara untuk biaya operasional siswa reguler, kami memanfaatkan budget seadanya. Alhamdulillah orang tua siswa juga mengerti dengan keadaan kami,” sambungnya.

Semua sesi latihan, baik fisik maupun teknik, dimulai sekitar pukul 13.00. Latihan hanya berdurasi sekitar 2 jam, terutama selama pandemi Covid-19.

“Bahkan sebelum Covid-19, kami sudah membatasi mereka yang hadir. Maksudnya supaya tidak menarik perhatian orang lain, sehingga siswa fokus belajar,” tegas Iyan.

Sebelumnya IMI Pusat melalui Surat Edaran Nomor 306/IMI/D/VII/2020 yang dirilis 2 Juli 2020, memutuskan tak melanjutkan seluruh event nasional maupun provinsi dalam kalender olahraga 2020 akibat pandemi.

Sedikit pengecualian untuk event berskala provinsi, klub event ataupun latihan mandiri yang tidak masuk kalender olahraga.

Event tersebut masih dapat dilaksanakan, tetapi harus memenuhi sejumlah ketentuan. Syarat paling utama adalah diselenggarakan tanpa penonton, wajib melaksanakan protokol kesehatan, peduli dan bertanggung jawab sosial.



Komentar
Banner
Banner