Nasional

Di Depan Deddy Corbuzier, Ustaz Sofyan Tsauri Sebut Polisi-Tentara Ada Terpapar Radikalisme

apahabar.com, BANJARMASIN – Ustaz Sofyan Tsauri menegaskan seluruh lapisan masyarakat bisa terpapar radikalisme dan intoleran. Baik…

Featured-Image
Ustaz Sofyan Tsauri di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Foto-YouTube

bakabar.com, BANJARMASIN – Ustaz Sofyan Tsauri menegaskan seluruh lapisan masyarakat bisa terpapar radikalisme dan intoleran. Baik polisi, tentara, pegawai negeri sipil (PNS) maupun mahasiswa.

"Ideologi ini sangat masif dan bisa menyasar siapa saja serta tak memandang status sosial maupun usia," ucap Ustaz Sofyan Tsauri yang juga mantan anggota Polri sekaligus eks teroris dikutip bakabar.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (6/4) sore.

Berdasarkan hasil temuan, kata Ustaz Sofyan Tsauri, sebanyak 3 persen TNI mulai terpapar paham radikal dan intoleran.

"Di kepolisian, BIN menemukan 2 persen. Kemudian 1 dari 10 ASN sudah terpapar. Mahasiswa lebih banyak lagi," kata Ustaz Sofyan Tsauri.

Dalam artian, sambung dia, pemikiran ini memang mengancam. Meskipun hanya masih radikal dan intoleran. Namun harus dipahami, kondisi itu bisa menjadi tangga terorisme.

"Semua pelaku itu bermula dari radikal dan intoleran . Penting bagi kita untuk menumbuhkan toleran tersebut," bebernya.

Dia menilai orang sosial sangat mudah menangkal paham radikal dan intoleran. Lantaran melihat masalah secara menyeluruh.

Lantas mengapa polisi bisa terpapar paham radikal dan intoleran?

Ustaz Sofyan Tsauri mengungkapkan, polisi acap kali berpegang pada aspek yuridis atau di atas hitam putih.

"Kalau menipu ya dikenakan Pasal 378 KUHPidana. Kalau membunuh ya Pasal 338 KUHPidana. Dia tak melihat status sosial dan sebagainya."

"Meskipun yang mencolong adalah seorang nenek kelaparan. Hukum tak bisa dilihat dari yuridis saja, tapi juga sosial. Ini yang membuat polisi dan TNI rentan terpapar," ungkapnya.

Dia pun menyebutkan sejumlah anggota polisi dan TNI yang pernah terlibat dalam aksi terorisme dalam beberapa tahun ke belakang.



Komentar
Banner
Banner