bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan pihaknya tengah merencanakan bantuan sosial bagi pelaku ekonomi kreatif.
Menurutnya, bantuan tersebut diperlukan untuk melindungi usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), terutama yang termasuk ke dalam golongan rentan.
"Bantuan sosial bagi para pelaku parekraf terutama yang ada di masyarakat rentan. Mereka yang berpendapatan di bawah 3 juta sebulan ini, pasti yang paling terdampak dari kenaikan harga bbm," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, di Jakarta, Senin (5/9).
Sebagai informasi, saat ink harga BBM subsidi telah mengalami penyesuaian. Untuk pertalite dari Rp.7.650 per liter menjadi Rp10.000. Kemudian solar subsidi naik dari Rp.5.150 rupiah per liter menjadi Rp.6.800. Kedua BBM tersebut menjadi yang paling berpengaruh terhadap UMKM.
Ia mengatakan, kenaikan untuk bahan bakar kendaraan darat, memberi dampak paling besar bagi pelaku Parekraf. Untuk kenaikan bahan bakar udara, Avtur, telah mengalami penyesuaian harga.
"Diantisipasi itu sekitar 10 sampai 20 persen, namun untuk peningkatan biaya untuk transportasi, terutama yang berkaitan dengan destinasi wisata. Fokusnya pada tranportasi yang dijangkau melalui jalan darat maupun laut," ungkapnya.
Terkait dengan bantuan sosial yang akan diberikan, ia mengatakan, saat ini untuk nominal yang aman diberikan, masih dalam perhitungan.
"Kami masih menghitung kambali bantuan sosial yang akan diberikan, setelah itu kita akan mengajukannya ke kementerian keuangan," tuturnya.
Penyesuaian harga bahan bakar juga dialami BBM non subsidi, Pertamax.
Penyesuian harga mengalami kenaikan dari harga Rp. 12.500 menjadi Rp. 14.500.
Presiden Joko Widodo menyatakan, penyesuian harga dilakukan dengan tujuan untuk pengalihan anggaran subsidi, agar lebih tepat sasaran. Ia mengatakan bahwa saat ini, sebanyak 70 persen masyarakat mampu, yaitu pemilik mobil pribadi, menggunakan BBM bersubsidi.
Untuk itu, pemerintah memutuskan melakukan pengalihan anggaran dan membuat program Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM. Bantuan terssbut akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang terdampak dari kenaikan BBM. (Gabid)