Pembunuhan Pasutri di Palangka Raya

Di Balik Pengungkapan Utuh Zenit Tersangka Pembunuh Pasutri di Palangka Raya

Fajri alias Aji alias Utuh Zenit (27) ditetapkan sebagai tersangka pembunuh pasutri di Palangka Raya

Featured-Image
Fajri alias Aji alias Utuh Zenit (kiri) / Dessy anak dari korban Pembunuhan (kanan). Foto Istimewa

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Fajri alias Utuh Zenit ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) di Palangka Raya, Kalteng. 

Saat diinterogasi Tim Reserse Macan Kalteng, wajah pria berusia 27 tahun itu nampak pucak dan padangan kosong. 

Sekadar mengingat, Utuh Zenit salah satu dari 18 orang yang dimintai keterengan untuk mengungkap pelaku pembunuhan pasutri Ahmad Yendianor dan Fatmawati di Jalan Cempaka, Gang Kamboja, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.

Karena pascaperistiwa sadis itu, polisi sempat kesulitan memastikan siapa pelakunya, lantaran bukti yang dikumpulkan masih minim menyebabkan pelaku samar-samar untuk ditetapkan sebagai tersangka.

Tiba giliran Utuh Zenit diperiksa, bibirnya seolah kaku seakan sulit berkata-kata untuk memberikan jawaban dari setiap pertanyaan yang ditujukan kepada dirinya.

Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan oleh polisi, lidah Utuh Zenit akhirnya keseleo dan jawabannya di luar konteks yang diminta petugas saat itu.

"Tapi kan parang nya tidak sama aku," ujar Utuh Zenit yang tiba-tiba menjawab pertanyaan polisi seolah dia mengetahui peristiwa pembunuhan tersebut. Padahal Polisi belum sampai kepada menanyakan soal barang bukti.

Babak baru pendalaman kasus pun langsung dimulai, seperti mendapatkan titik terang dalam pengungkapan kasus ini, polisi lantas mengambil ancang-ancang bahwa Utuh Zenit akan segera ditetapkan sebagai tersangka karena ucapannya.

Pemeriksaan semakin terus dilakukan secara intensif, mulai dari hubungan antara Utuh Zenit dengan Korban, dimana barang bukti senjata tajam, kronologis pembunuhan yang dilakukan hingga motif yang melatarbelakangi aksi yang sangat mengerikan tersebut.

Utuh Zenit pun tak berdaya, untuk berkelit sambil mencari jawaban apa lagi untuk menutupi kejahatannya sudah habis. Akhirnya munculah sebuah pengakuan yang mengejutkan bahwa dirinya lah yang melakukan pembunuhan sadis terhadap Yendianor dan Fatmawati pada Jum'at (23/9) malam itu dengan sebilah parang.

Dari pengakuannya, Utuh Zenit nekat menghabisi nyawa orang yang selama ini menjadi teman akrabnya sejak 2016 lalu, hanya lantaran sakit hati disertai rasa dendam karena sering dijanjikan pekerjaan, dibully hingga HP miliknya digadai korban.

Polisi pun langsung menggelar Pra Rekontruksi terkait peristiwa tersebut, pada Minggu (9/10) pagi setelah barang bukti parang yang digunakan Utuh Zenit ditemukan di dalam parit.

Meski pelaku dan motif pembunuhan ini telah diketahui, hingga saat ini Polisi masih terus melakukan pendalaman motif lainnya yang dicurigai.

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa kepada awak media mengatakan pihaknya saat ini sedang mendalami motif judi dan narkoba, seperti isu yang sekarang beredar.

“Motif lainnya masih kita dalami, karena Korban dan tersangka ini diketahui memiliki hubungan pertemanan yang cukup erat, nanti kita liat apakah benar atau tidak ada masalah judi dan narkoba" katanya, Senin (10/9).

Sementara itu, anak pertama Korban bernama Dessy (24) yang juga merupakan kakak dari anak korban yang selamat dari pembunuhan sadis itu menuturkan, dirinya sempat memiliki firasat sebelum ditangkapnya Utuh Zenit.

Ia sering ditemui oleh kedua orang tuanya di dalam mimpi sambil menangis dan berkata bahwa pelakunya akan terungkap.

"Sehari sebelum ditangkapnya Utuh Zenit, saya didatangi orang tuanya lewat mimpi. Keduanya memeluk saya dan menangis sambil berkata semuanya akan segera terungkap dan ternyata benar” katanya sambil menahan kesedihan diwajahnya.

Dessy pun tak menampik, kalau ia sangat mengenal sekali dengan sosok Fajri alias Aji alias Utuh Zenit (27), karena memang teman akrab mendiang ayahnya selama ini dan sering ke rumahnya untuk makan dan minum bersama. Bahkan pernah kerja di proyek bersama-sama.

Setelah terbongkarnya kasus pembunuhan ini, Dessy pun berharap pelaku yang tega membunuh kedua orang tuanya agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Saya sangat berterima kasih kepada aparat Kepolisian yang berhasil menemukan pelaku pembunuhan kedua orang tua saya, dan saya meminta pelaku juga dihukum mati" tegasnya sambil menetaskan air mata.

Editor
Komentar
Banner
Banner