bakabar.com, JAKARTA - Tradisi mudik dan berkumpul bersama sanak keluarga saat hari raya keagamaan atau Lebaran menjadi momen yang dinanti-nantikan masyarakat Indonesia secara khususnya bagi umat muslim.
Pada momen itulah, masyarakat dapat berkumpul bersama sanak keluarga disela-sela aktivitas dan pekerjaan masing-masing.
Namun rupanya, tidak semua masyarakat yang dapat melakukan perjalanan mudik dan berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Salah satunya Badman, Wakil Komandan Regu Piket (Wadanru) Dishub UP Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, memilih menunda mudik di kampung halamannya di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Baca Juga: Kakorlantas: Waspadai Titik Macet Saat Puncak Arus Balik
"Kalau kangen rindu ya pasti ada, kita sanak saudara masih ada di sana (kampung). Kita udah bekerja udah beraktivitas selama kurang lebih satu tahunan, terus ada momen mudik lebaran kumpul keluarga ya pasti ada kangennya," katanya melupakan kerinduannya akan kampung halaman kepada bakabar.com, saat ditemui di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur (23/4/2023).
Banyak pula di antara masyarakat khususnya di kota perantauan dengan terpaksa harus ikhlas dan arif menahan kerinduan akan kampung halaman yang dikarenakan satu dan berbagai hal lainnya.
"Kalau orangtua udah gak ada, ya paling nggak nyekar ziarah ke kampung, saudara saudara juga masih banyak. Rasa rindu itu ada, tapi kita tahanlah demi tugas negara," katanya.
Baca Juga: Kapolri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Saat Puncak Arus Balik 24-25 April
Semua itu diakui Badman, untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat terlebih khusus disaat momen mudik lebaran.
Sebagai Wakil Komandan Regu (Wadanru) UP Terminal Pulogebang, Badman menyebut solusi melepaskan kerinduannya dengan kampung halamannya adalah dengan mudik ketika masyarakat lainnya telah kembali beraktivitas usai perjalanan mudik dan balik.
"Selama di Terminal Pulogebang ini belum pernah pulang. Memang peraturannya gak ada gak boleh pulang, kita ikutin saja pemerintah kalau gak boleh cuti. Tapi kan kita mau menyukseskan agenda kenegaraan satu tahunan ini," ujar Badman.
"Jadi kalau hari pulang, kita pas sehabis lebaran saja. Ya walaupun kita mudik tapi keluarga yang misalnya di perantauan lain udah balik ke daerahnya masing-masing, tapi gak apa-apa. Rasa rindu kampung halaman, keluarga yang ditampung itu udah tercapai," ucapnya.
Baca Juga: Tiga Maskapai Beri Diskon Tiket 20 Persen Saat Arus Balik 26-29 April
Bahkan dalam menjalankan tugasnya sebagai petugas Dinas Perhubungan wilayah Jakarta selama sekitar 26 tahun, ia mengaku bahwa telah mempertimbangan segala konsekuensi sebagai petugas operasional Dishub DKI.
Termakan usia yang tidak lagi muda, bahkan bisa dikatakan mendekati purna tugas, namun Badman Harahap menyatakan konsekuensi itu juga telah diterima oleh keluarganya.
Selama dua dasawarsa lebih, keluarganya merasakan kebanggaan tersendiri dengan profesi sang kepala keluarga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai petugas Dinas Perhubungan.
Baca Juga: Cegah Penumpukan Kendaraan, Pemudik Dapat Diskon Tarif Tol 20 Persen pada 27-29 April
"Kalau keluarga kita terima. Bahkan mereka sangat mendukung. Kita menunaikan tugas kenegaraan seperti ini mudik lebaran atau Natal dan tahun baru, itu ada kebanggaan tersendiri yang gak bisa diungkapkan," katanya.
Melalui momen mudik Lebaran tahun 2023 ini, Badman menyampaikan pesannya kepada para pemudik untuk dapat memanfaatkan waktu bersama keluarga dan orang-orang terkasih.
"Nah untuk itu, momen Lebaran ini saya sampaikan semoga para pemudik tiba di kampung halaman dengan selamat tanpa kurang apapun. Selamat menikmati waktu bersama keluarga dan orang-orang yang disayangkan dan pergunakan waktu mudik ini buat yang menjalankan mudik dengan sebaik-baiknya," tutupnya.