Sebelum melancarkan aksinya, tiga kawanan perampok tampak memantau suasana areal sasaran dengan pura-pura membeli sebungkus rokok dan juga bensin.
"Sempat membeli rokok dan bensin di warung milik Idah," jelas pria yang juga pemuka agama setempat ini.
Setelah merasa suasana tidak terlalu ramai, tiga pelaku ini lalu berboncengan dengan sepeda motor matik sambil menggunakan kupluk yang menutupi wajah.
Fakta baru lainnya, saat merampok Idah kawanan ini juga menyasar rumah milik bos emas lainnya bernama Musa yang kesehariannya juga mengepul emas mentah dari lokasi pendulangan sekitar. Rumah Bos Musa hanya berjarak selemparan baru dari warung Idah.
Fakta Baru Investigasi Perampokan Bos Emas Paramasan-Batulicin
Di rumah Bos Musa, ketika disatroni kawanan ini hanya terdapat sang istri di rumah. Tanpa basa basi, mereka langsung menyandera istri Musa. Dan menutup matanya menggunakan kerudung sembari membentak-bentak korban.
"Kebetulan pada saat itu Bos Musa lagi menjemput anak ke sekolah," ujarnya.
Teror Perampok Emas Berpistol di Jalur Kandangan-Batulicin, Polisi Mulai Bergerak
Sesaat kemudian, Musa datang. Ia sempat dibacok oleh pelaku sebanyak 3 kali hingga berhasil melepaskan diri.
Merasa terancam Musa kemudian mengambil balok ulin untuk membela diri. Namun niatnya surut karena melihat para pelaku bersenjata api pistol dan laras panjang.
Dari warung milik Idah, perempuan satu ini mencoba menyelamatkan diri ke rumah yang ditempati mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Banjarmasin yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di sana. “Namun dikejar pelaku," tutur Rifani.
Kala sampai di rumah yang ditempati oleh mahasiswa tersebut, terdapat 5 mahasiswi yang berada di sana. Lima lainnya sedang mencari sinyal ke Kandangan. Maklum, Paramasan salah satu daerah blank spot di Kalsel. “Susah sekali jaringan di sini,” ujar Ustaz Rifani.
Kelima pelaku kemudian menodong senjata ke para mahasiswi ini. Mereka diancam akan ditembak jika berani berteriak. Tak berakhir di sana, keberingasan para pelaku kemudian menyasar ke Idah kala mencari kunci kotak yang terbuat dari kayu tempat Idah menyimpan emasnya.
"Idah ini sempat mau dipotong tangannya oleh para pelaku jika tidak menyerahkan kunci boks," terangnya.
Dari kejadian tersebut, Ustaz Rifai yang menjadi penyambung bakabar.com kepada para korban bilang kerugian atas perampokan ini mencapai Rp100 juta.
"Untungnya para pelaku tidak sempat naik ke loteng milik Bos Musa, kalau sempat naik bisa kerugian lebih dari itu, soalnya beliau menyimpan uang dan emas kebanyakan di atas," tuturnya.
Ustaz Rifani memastikan untuk kasus ini sudah dilaporkan korban ke aparat berwajib pada Sabtu 2 Oktober 2021 lalu. Karenanya, Ustaz Rifani bersama dengan masyarakat sangat berharap polisi dapat segera mengusut tuntas kasus perampokan di siang bolong ini.
Dirinya sudah merasa tidak aman dan was-was untuk sekadar mencari nafkah, beribadah dan meninggalkan keluarga di rumah.
“Kami berharap kasus ini cepat selesai karena setahu kami baru satu kasus yang berhasil terungkap di tempat kami, masih ada 5 kasus lagi yang belum terungkap dari pembunuhan hingga perampokan yang membuat warga menjadi takut untuk beraktivitas," terangnya.
Terpisah, Ketua LP2M, UIN Banjarmasin, Yahya mengaku belum mendapatkan kabar terkait adanya mahasiswa yang ditodong dan diancam oleh kawanan perampok bersenjata api di Paramasan.
"Soalnya di sana sinyal sulit sekali untuk berhubungan dan sekadar memberi kabar saja harus ke Kandangan dulu," bebernya.
Dalam hal ini, Yahya mengatakan para mahasiswa yang melakukan KKN di Paramasan akan dijemput pada 17 Oktober nanti.
“Dan akan ditanyakan langsung oleh pihaknya terkait dengan insiden yang dialami oleh mahasiswa,” ujarnya.
Sebelumnya, perampokan bos emas menggegerkan warga Paramasan di Kabupaten Banjar. Bermula pada Selasa 28 September.
Ketika sejumlah pria mendatangi warung kelontong milik korban di Dusun Simpang Lima, Kilometer 5, Jalan Poros Kandangan-Batulicin, sekitar pukul 11.00. Di awal informasi beredar, mulanya hanya diketahui jika korbannya hanya berjumlah satu orang. Kasi Humas Polres Banjar Iptu Suwarji memastikan pihaknya tengah melakukan penelusuran.
Dilengkapi oleh Ahmad Nuha
Trio Perampok Paman Es Kandangan Ditangkap, Dugaan Pembunuhan Berantai di Paramasan Mencuat