Transisi Energi

Desakan Transisi Energi Kian Kuat, Perusahaan Migas Wajib Siapkan Ini

Desakan global untuk melakukan transisi energi dari energi kotor kepada energi terbarukan semakin menguat.

Featured-Image
Betara Gas Plant (BGP) PetroChina International Jabung Ltd di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). (Foto: dok.SKK Migas)

bakabar.com, JAKARTA - Desakan global untuk melakukan transisi energi dari energi kotor kepada energi terbarukan semakin menguat. Untuk itu, perusahaan yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) perlu berbenah mengikuti perkembangan zaman demi Bumi yang lebih baik.

Hal itu diungkapkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers terkait kinerja hulu migas kuartal I tahun 2023, pada Senin (17/4). Dwi memaparkan bahwa untuk mencapai net zero emission pada 2060, sektor hulu migas membutuhkan tambahan investasi terkait CapEx (Capital expenditure) yang tidak sedikit.

"Karena tujuannya untuk mencapai dan mempercepat net zero emission untuk masing-masing agar memperoleh pendanaan," kata Dwi di kantornya, dikutip Selasa (18/4).

Dwi menjelaskan, pada forum G7 beberapa waktu lalu, pembahasan soal implementasi transisi energi hijau menjadi prioritas dan sangat ditekankan. Sementara itu, lembaga keuangan juga mengalami desakan yang cukup besar. Mereka diminta untuk tidak lagi membiayai sektor-sektor yang berhubungan dengan energi kotor.

Baca Juga: Investasi Migas Kuartal I, SKK Migas: Capai 2,63 Miliar Dolar AS

Ini yang menyebabkan lembaga pembiayaan mulai selektif dan perlahan mengurangi support finansialnya kepada investasi di sektor energi konvensional.

"Lembaga keuangan tengah mengurangi jatah investasi terhadap energi konvensional, yang di mana kita bergerak di situ SKK Migas dan hulu migas Indonesia," bebernya.

Lebih jauh Dwi menegaskan, sejumlah lembaga keuangan akhirnya hanya akan memberikan pendanaan di sektor hulu migas jika proyek tersebut menyertakan upaya mencapai net zero emission. Di dalam setiap kegiatan produksi, sektor hulu migas harus mengutamakan upaya pengurangan emisi.

Baca Juga: Solusi Kekurangan RIG, SKK Migas Jalin Kerja Sama 'Farm In'

"Kalau mereka men-support financial dari project-project di hulu migas maka project itu harus melengkapi net zero emission," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Dwi, "It's mean kita tahu bahwa salah satu program untuk net zero emission adalah carbon capture and storage atau carbon capture utilization and storage, CCS dan CCUS," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner