Regional

Desain Mirip Bandara, Renovasi Terminal Tidar Magelang Ditargetkan Tuntas 2024

Renovasi Terminal Tidar Tipe A di Kota Magelang diperkirakan bakal rampung pada 2023. Adapun progres pembangunan saat ini sebagian besar kios di bagian utara

Featured-Image
Proyek Renovasi Terminal Tidar Tipe A Magelang (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Renovasi Terminal Tidar Tipe A di Kota Magelang diperkirakan bakal rampung pada 2023. Adapun progres pembangunan saat ini sebagian besar kios di bagian utara dan timur sudah dirobohkan untuk dirombak menjadi bangun baru.

"Saat ini sudah proses, semua rancangan diatur Kementerian Perhubungan RI," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Jawa Tengah, Yogo Antoro saat ditemui bakabar.com di usai acara Pencanangan Terminal Tidar Bebas Sampah, Jumat (15/9).

Dengan progres tersebut, kata Yogo, sementara ini kendaraan yang sedang beristirahat, termasuk akses keluar masuk kendaraan berada di sebelah barat.

Baca Juga: Karhutla Bromo Berhasil Padam, Luas Area Terbakar Capai 500 Hektare

Selain merombak total bangunan, Terminal Tidar Tipe A Magelang juga dicanangkan sebagai terminal bebas sampah.

Oleh karenanya, terminal tersebut didesain memiliki tempat pembuangan yang proporsional dan keamanan untuk mengawasi masyarakat agar taat peraturan.

Kepala Terminal Tidar Tipe A Magelang, Aris Mujiono saat menghadiri pencanangan terminal bebas sampah (Apahabar.com/Arimbihp)
Kepala Terminal Tidar Tipe A Magelang, Aris Mujiono saat menghadiri pencanangan terminal bebas sampah, Jumat (15/9). Foto: bakabar.com/Arimbihp

Sementara itu Kepala Terminal Tidar Tipe A Magelang, Aris Mujiono menerangkan nantinya desain Terminal Tidar Tipe A tersebut akan dibuat menyerupai bandara penerbangan.

"Jadi rapi, bebas sampah, pengunjung juga bisa naik turun kendaraan dengan nyaman," tuturnya.

Baca Juga: 290 Ribu Warga di Bogor Terdampak Kekeringan

Meski demikian, ia mengaku belum bisa menjanjikan bisa memenuhi aspirasi para pemilik kios agen dan pedagang. Aspirasi tersebut mengenai kios agen dan sub agen dapat dijadikan satu.

"Kemudian pedagang minta pintu rolling door, semua kami tampung dulu, tapi keputusan ada di Kemenhub," ujarnya.

Aris menegaskan pihaknya tidak memiliki wewenang untuk merubah desain yang sejak awal sudah dikelola secara keluruhan oleh Kemenhub.

Baca Juga: Pasca Kebakaran, Pembelajaran SMPN 25 Bandung Daring Sementara

Sementara itu, seorang pemilik kios agen yang sedang direnovasi, Ngatmi (49) menyampaikan keinginan mengenai disatukannya kios agar dapat mempermudah koordinasi.

Terlebih, agen tiket dan sub agen saling membutuhkan dan perlu banyak melakukan komunikasi.

"Kalau berdekatan koordinasinya lebih enak, sudah kami sampaikan juga. Semoga nanti dikabulkan dari Kemenhub," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner