Kalsel

Demi Lihat Orang Utan, Pasangan Bule Ini Menabung 11 Tahun

apahabar.com, PANGKALAN BUN – Kunjungan 39 Kapal Yacht yang ditumpangi peserta Wonderful Sail 2 Indonesia 2019 di…

Featured-Image
Manajer Kampanye Orang Utan OFI Dorprawati Siburian saat mendampingi Turis Wonderful Sail 2 ke TNTP. Foto-apahabar.com/Maman

bakabar.com,PANGKALAN BUN - Kunjungan 39 Kapal Yacht yang ditumpangi peserta Wonderful Sail 2 Indonesia 2019 di Pelabuhan Panglima Utar Kumai Kabupaten Kobra-Kalteng belum lama tadi, menyisakan cerita menarik.

Dari ratusan tamu manca negara yang tiba pada 12 Oktober dan kembali pada 17 Oktober 2019 tersebut terdapat sepasang suami-istri bernama Greg (60) dan Caulfield (54). Warga Negara Australia itu membeberkan kisah perjalannya melalui Manajer Kampanye Orangutan OFI, Dorprawati Siburian yang memandu kunjungan Peserta Wonderful ke Taman Nasional Tanjung Putting.

"Kisah pasangan suami istri tersebut ingin melanglang buanatidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain harus antri daftar juga mereka harus menabung selama 11 tahun, hanya untuk melihat orang utan di Tanjung Putting," kata Dorprawati padabakabar.com,Senin (21/10).

"Tahun 2018 kami bersama istri sudah mendaftar, tapi belum berhasil karena factor kesehatan. Setelah kami berdua terapi melalui pengobatan khusus akhirnya tahun ini 2019, kami merasa bangga bisa melihat orang utan di Tanjung Puting," kata Dorprawati menerjemahkan pembicaraan Greg.

Selain itiu, Greg juga mengisahkan kelelahannya selama di perjalanan yang diombang-ambing gelombang laut.

"Yang paling lelah, saat bangun tidur setiap pagi dan jelang malam harus membuka pintu bagian tengah harus terkunci rapat dan saat menaikkan layar kalau mesin penariknya macet harus ditarik pakai tangan," ungkap Greg melalui Dorprawati.

Meski begitu, Greg bahagia ketika melihat matahari terbit dan terbenam, melihat gumpalan awan di langit yang warna biru laut serta ikan Lumba-lumba yang sesekali bermunculan di sekitar kapal.

"Yah kalau dukanya, saat gelombang besar kami berdua harus segera masuk ke dalam kapal, mengunci semua jendela dan pintu rapat-rapat. Kapal yang penting tidak bocor biarpun gelombang besar tetap selamat," terangnya.

Greg yang mantan pekerja di restaurant dan tinggal berdua dengan istri tercintanya Caulfield di sebuah apartemn kini merasa bangga bisa keliling dunia.

"Sekarang kami berdua sedang menikmati hidup di hari tua ini. O yah, masyarakat Pangkalan Bun bagus-bagus, banyak hormatnya dan juga kami sudah bangga bisa melihat orang utan di Tanjung Puting," tutup Greg yang disampaikan Dorprawati.

Baca Juga: 355 Orang Utan di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng Terancam Kabut Asap

Baca Juga: Karhutla di Kalteng Ancam Ribuan Orang Utan di TNTP

Reporter: AHC 16
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner