Kalsel

Demi Isolasi Pasien Covid-19, Kelas I dan II RSUD Abdul Aziz Ditutup

apahabar.com, MARABAHAN – Di tengah ancaman penyebaran Covid-19, Manajemen RSUD Abdul Aziz Marabahan harus mengambil putusan…

Featured-Image
Suasana RSUD Abdul Aziz yang cukup lengang, pasca penutupan kelas I dan II, terhitung sejak 18 April 2020. Foto-apahabar.com/Bastian Alka

bakabar.com, MARABAHAN – Di tengah ancaman penyebaran Covid-19, Manajemen RSUD Abdul Aziz Marabahan harus mengambil putusan sulit.

Mengantisipasi lonjakan pasien positif Covid-19, RSUD Abdul Aziz terpaksa menutup sementara ruang perawatan kelas I dan II. Ruangan berlantai dua tersebut selanjutnya dijadikan ruang isolasi baru.

Penutupan tersebut berlaku sejak 18 April, hingga pandemi Covid-19 dinyatakan sudah berakhir di Bumi Selidah.

“Kelas I dan II ditutup sementara, karena kami tidak memiliki ruangan lagi untuk mengisolasi pasien positif Covid-19,” ungkap Direktur RSUD Abdul Aziz, dr Faturrahman, Senin (20/4).

“Ruangan isolasi lama sebenarnya masih mencukupi. Namun penutupan harus dilakukan untuk mengantisipasi, mengingat jumlah pasien pria dan wanita juga tidak berimbang,” imbuhnya.

Total pasien positif Covid-19 di Batola berjumlah 15 orang. 6 di antaranya sudah ditempatkan di ruang isolasi Abdul Aziz, dan sisanya menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Direncanakan 5 pasien lagi ditempatkan di Abdul Aziz, Selasa (21/4), dengan 2 di antaranya berjenis kelamin wanita.

“Sementara ini pasien pria dan wanita hanya dipisahkan sekat dalam satu tempat. Andai pasien pria bertambah dan masih tersisa bed pasien wanita, tak mungkin kami menggabungkan mereka,” jelas Faturrahman.

Seiring penutupan sementara kelas I dan II, ruang isolasi khusus pasien Covid-19 bertambah menjadi 20 hingga 25 kamar.

“Khusus pasien umum, kami konsultasikan dulu dengan orang bersangkutan bahwa ruangan yang tersedia cuma kelas III dan VIP,” beber Faturrahman.

“Seandainya tidak sesuai kelas dan tak bersedia naik atau turun kelas, solusi yang ditawarkan adalah dirujuk ke rumah sakit lain,” imbuhnya.

Di sisi lain, jumlah kunjungan ke Abdul Aziz sendiri sedikit menurun dalam beberapa pekan terakhir, “Bahkan belum satupun ruang VIP yang terisi,” papar Faturrahman.

Penurunan itu mulai terasa, semenjak sejumlah pasien positif Covid-19 sudah ditempatkan di ruang isolasi Abdul Aziz.

“Mudahan selama Covid-19 mewabah, kami tidak menderita sakit yang lain. Sekarang memang agak sedikit takut ke rumah sakit, kalau sekadar periksa,” beber Supian, warga Jalan Panglima Wangkang Marabahan.

“Biasanya kalau punya keluhan, kami mendatangi dokter keluarga atau dokter praktik,” pungkasnya.

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner