bakabar.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memulai proses penghidupan kembali lokomotif uap tua di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat.
Memakan biaya sampai Rp20 miliar, proses menghidupkan lokomotif tersebut turut melibatkan empat BUMN sebagai penanggung jawab.
"Empat BUMN ditugaskan berkolaborasi. Di antaranya PT KAI (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero)," ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12).
Selanjutnya, KAI mendatangkan tim ahli lokomotif uap dari museum kereta api Ambarawa. "Mak Itam (nama lain lokomotif itu) diharapkan dapat beroperasi lebih cepat dari target semula yaitu Januari 2023," ujarnya.
Selain lokomotif, KAI juga melakukan perbaikan pada jalur rel kereta, lalu dua unit jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun dan depo. Langkah pengaktifan diambil guna membangkitkan kembali wisata lokal di Sumatra Barat.
"Ini juga bisa mendorong UMKM dan pariwisata bisa tumbuh sehingga ikut mendongkrak perekonomian daerah," imbuhnya.
Selama ini, menurut Erick wisata lokal terkesan dianaktirikan. Tidak terurus dengan baik. Erick berpesan kepada kepala daerah untuk membangun ekosistem wisata bersama. Tidak terkotak-kotak hanya di daerahnya sendiri.
"Jangan berpikir ini Bukit Tinggi atau Sawah Lunto. Tidak bisa begitu," sambungnya.
Menurutnya, aset bersejarah akan dapat membangkitkan pariwisata jika bisa dikelola dan diurus dengan baik. "Kita fokus mengembangkan aset bersejarah agar bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Tidak lupa, ia berpesan supaya masyarakat dan pemerintah daerah bekerja sama untuk menjaga sekaligus merawat lokomotif tersebut ketika sudah selesai.
"Ini kebangkitan pariwisata Sawahlunto, mudah-mudahan juga menjadi kebangkitan wisata di Sumatra Barat," tutupnya.