Regional

Dedi Mulyadi Minta Pasar di Puncak Bogor Dirapikan untuk Kurangi Kemacetan

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi turut memberi saran untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Featured-Image
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi (Foto: apahabar.com/Muhammad Hendra).

bakabar.com, BOGOR - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi turut memberi saran untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Hal itu diungkapnya usai menggelar kunjungan kerja ke kawasan Taman Safari Indonesia di kawasan Puncak. Dia menyoroti kawasan pasar yang berada di Puncak.

Menurutnya, kawasan Puncak perlu lebih ditata agar rapi. Dia berharap agar Pemerintah Kabupaten Bogor bisa bergerak membenahi pasar itu.

"Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Bogor segera bisa membenahi pasarnya. Intinya kalau pasar itu cuma satu, kan kedisiplinan saja sebenarnya," kata Dedi kepada wartawan, Senin (29/5).

Baca Juga: Terungkap! Motif Pria di Bogor Culik Anak Pacarnya Dipicu Emosi

Selain itu, Dedi juga meminta Kementerian PUPR untuk segera merealisasikan rencana kerja Kementerian PUPR untuk mengurangi macet di kawasan Puncak.

"Kementerian PUPR harus segera mendesain atau membuat rencana kerja. Saya pikir sudah punya ya rencana kerja untuk 2024, 2025, sehingga nanti terintegrasi tidak ada lagi kemacetan menuju Taman Safari," imbuhnya.

Menurut Dedi, kawasan pasar penting untuk ditertibkan. Salah satunya terkait masalah parkir di sekitar pasar.

"Misalnya di Sukabumi, kalau pasarnya ditertibkan yang parkir misalnya ada petugas yang mengatur setiap hari, nggak macet juga, pasarnya benahi," jelasnya.

Baca Juga: Pria Berjaket Ojol di Bogor Ditangkap Warga Diduga Maling Motor

Dia turut menanggapi wacana pembangunan underpass di Pasar Cisarua. Jika hal itu bisa mengurangi macet di Puncak, menurutnya perlu segera dilakukan.

"Prinsip dasar apapun satu, tidak bertentangan dengan prinsip lingkungan. Kedua, membangun efisiensi. Saya pikir silakan PUPR lebih tahu, ngerti ilmunya, segera dibangun. Karena Taman Safari ini bukan hanya urusan rekreasi, tapi penyelamatan hewan yang dilindungi khusunya," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner