Tak Berkategori

Datu Landak (1), Pada Dirinya Mengalir Darah Dua Ulama Besar Nusantara

apahabar.com, BANJARMASIN – Syekh Muhammad Afif yang bergelar Datu Landak merupakan ulama Banjar yang memiliki garis…

Featured-Image
Syekh Muhammad Afif yang juga dikenal dengan julukan ‘Datu Landak’. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Syekh Muhammad Afif yang bergelar Datu Landak merupakan ulama Banjar yang memiliki garis keturunan dua ulama besar di Nusantara. Yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di pihak ibu, dan Pangeran Diponegoro dari garis ayah.

Menurut buku "Riwayat Datu Landak, Surgi H M Afif" disebutkan, Syekh Muhammad Afif adalah anak dari wanita bernama Sari putra Khalifah Zainuddin putra Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Sedangkan di gari ayah, Syekh Muhammad Afif adalah putra dari Anang Mahmud putra Haji Jamaluddin putra Kiai Dipasunda putra Pardi (Pangeran Diponegoro).

Dari perkawinan Anang Mahmud dengan Sari mendapatkan 6 orang anak; Bulkis, Haji Abdullah (Manteri cacar Kalua), Aisyah, Syekh Muhammad Afif, Maimunah, dan Haji Ahmad.

Syekh Muhammad Afif menikah dengan Shafura binti Mufti H Muhammad Arsyad (Keramat Pagatan, Tanah Bumbu). Dari perkawinan tersebut, beliau mendapatkan dua orang anak bernama Mufti H Abdurrahman Shiddiq (Datu Sapat, Riau) dan seorang wanita bernama Muhibbah.

Baca Juga:Habib Ibrahim Al Habsyi Nagara (1), Kejadian Ganjil yang Menyingkap 'Keilmuan' Sang Ulama

Baca Juga: Habib Ibrahim Al Habsyi Nagara (2), Tempuh Hadramaut-Kalimantan Hanya Karena Sebuah Pena

Kemudian, Syekh Muhammad Afif kembali menikah dengan seorang wanita bernama Shofiyyah binti Al Alimul Allamah Haji Muhammad Qasim. Dari pernikahan ini, beliau mendapatkan tiga orang anak; Latifah, Ibrahim (Abdurrahim), dan Mariyam.

Tidak tercatat dengan jelas pada siapa Syekh Muhammad Afif berguru dan apakah beliau juga menggelar majelis layaknya banyak ulama Martapura kala itu.

Namun dapat dipastikan, Syekh Muhammad Afif banyak berguru pada ulama di kampung halamannya, Dalam Pagar Martapura.

Dalam Pagar adalah sebuah kampung yang dibangun Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Di sana-lah beliau menggembleng anak muridnya yang pada awalnya hanya dari kalangan keluarga pada sebuah halaqoh. Halaqoh (majelis) itu lestari hingga sekarang dengan nama Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Selain itu, seperti ditulis dalam "Datu-datu Terkenal Kalimantan Selatan", Syekh Muhammad Afif juga menimba ilmu di banyak tempat, dan dimungkinkan juga menimba ilmu di Tanah Suci, mengingat gelar Syekh atau Haji di depan nama beliau.

Sementara dalam kehidupan sehari-hari, Syekh Muhammad Afif menjalani hidup dengan bertani dan berdagang majum, dupa, dan garu.

Baca Juga: Syekh Abdusshamad Bakumpai (1), Jasadnya Menghilang Ketika Shalat

Baca Juga: Syekh Abdussamad Bakumpai (2), Jasanya Besar pada Suku Dayak

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner