bakabar.com, BANJARMASIN - Setelah bekerja sama dengan Sony Music di album pertama, Primitive Monkey Noose (PMN) merilis single terbarunya, "Tuah Tanah Borneo", bersama label demajors.
Singel ini akan menjadi menu pembuka sebelum PMN merilis album mini kedua yang akan dirilis tahun ini.
“Tuah Tanah Borneo adalah tentang pesan dan tuah dari para tetua akan harapannya terhadap negeri ini. Negeri yang tergerus peradaban yang tak bisa dielakkan. Lika dalam kehidupan, liku dalam kemajuan zaman," kata vokalis PMN, Richie Petroza, dalam pers rilisnya yang diterima bakabar.com, Jumat (20/1).
"Lagu ini adalah sebuah pesan kepada mereka yang masih memiliki nurani,” tambahnya.
Baca Juga: Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal Dunia
Single baru ini sudah bisa dinikmati di seluruh platform musik digital, di antaranya Spotify, Apple Music, Joox, Resso, YouTube Music dan Deezer.
Video lirik juga diluncurkan berbarengan dengan perilisan single. Menampilkan dokumentasi kehidupan di pelabuhan setempat, diambil di Tempat Penampungan Ikan Batulicin secara swadaya.
"Albumnya rilis bulan April," kata Richie.
Baca Juga: Kisah Legenda Musik Indonesia Chrisye Dalami Agama Islam dengan Abah Guru Sekumpul
Pada single baru ini, PMN masih memadukan musik punk rock, panting, dan lirik yang kuat dengan unsur lokalitas. Musik Irish/Celtic-punk yang mereka sukai sangat mendominasi gaya bermusik mereka di lagu ini.
“Kami meletakkan alat musik dan nada Banjar di arena yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar Richie.
Primitive Monkey Noose terdiri dari Richie Petroza (vokal, gitar), Ovecx Arsya (gitar, vokal latar), Wan Arif Fadly (panting), Denny Sumaryono (bas, vokal latar) dan Juli Yusman (drum).
Mereka dibentuk pada awal 2022 dan kemudian merilis album pertama lewat label Sony Music dan Bertuah Records.