bakabar.com, MARTAPURA - Sekretaris Yayasan Sultan Adam, Gusti Andreansyah, mempertanyakan dana hibah dari Pemkab Banjar yang hingga kini tak kunjung cair.
"Nilainya Rp31 juta sekian. Rencananya, jika uang itu cair digunakan untuk rehab makam dan haul Sultan Adam dan kegiatan sosial lainnya," ujar Gusti Andre, Jumat (5/1).
Andre mengatakan Bupati Banjar Saidi Mansyur telah menandatangani SK dana hibah tersebut pada 24 Januari 2023.
Permohonan awalnya senilai Rp300 juta, lalu Pemkab merealisasikan sebesar Rp31 juta. Meski belum cair, Andre tetap mengapresiasi Bupati Banjar telah mendukung Yayasan Sultan Adam.
Andre melanjutkan, pihak Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjar, selaku leding sektor dana hibah tersebut sebelumnya memberitahu, bahwa jadwal penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) berubah, dari Maret Oktober 2023.
Baca Juga: Pria yang Hilang di Sungai Kusambi Batulicin Ditemukan Meninggal Dunia
Kemudian, pihak dinas meminta secara lisan untuk memperbaharui kelengkapan administrasi. Di sisi lain, sejumlah program yayasan sudah berjalan.
"Kami tidak bisa membuatkan administrasi perubahan jika tidak ada surat resminya, takutnya kegiatan kami dianggap mengada - ada. Padahal kami sudah meminta surat tersebut," ungkap Andre.
Baca Juga: Beredar Jadwal Haul ke-19 Guru Sekumpul, Cek Dulu Faktanya
Adre bilang, pihaknya khawatir jika dana hibah itu sudah dicairkan namun tidak masuk ke rekening yayasan. "Saya sudah koordinasi dengan bendahara yayasan, memang tidak ada masuk dana hibah," tandas Andre.
Sementara Kabid Kebudayaan Disbudporapar Banjar M Syahid mengatakan pihaknya sudah bersurat ke Yayasan Sultan Adam soal pembaruan administrasi.
"Kami sudah menyurati pihak yayasan, agar menyelesaikan administrasinya, tapi sampai Desember tidak ada juga sehingga tidak dapat dicairkan," kata Syahid.
Pihaknya, kata Syahid, menginginkan dana hibah tersalurkan seluruhnya, karena menyangkut kinerja dan pelayanan.
"Dana hibah yang tidak cair cuma satu di Yayasan Sultan Adam ini saja. Yang lain cair semua. Karena anggarannya tidak terserap, maka dikembalikan ke SiLPA," pungkas Syahid.