bakabar.com, BALIKPAPAN – Larangan mudik yang berlaku mulai hari ini (6/5) membuat seluruh moda transportasi tidak mengangkut penumpang.
Bahkan untuk sektor penerbangan seluruh maskapai tidak ada yang beroperasi mengangkut penumpang. Hal ini rupanya berdampak pada penggunaan bahan bakar pesawat yakni avtur.
Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) Kalimantan menyebutkan bahwa konsumsi avtur selama Ramadan dan menjelang Idulfitri Fitri 1442 H cenderung turun sebesar 11,8 persen. Dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 306 KL/bulan dari 347 KL/bulan untuk wilayah Kalimantan.
“Sedangkan, untuk Kalimantan Timur, konsumsi normal avtur selama bulan dan menjelang Idul Fitri cenderung turun sebesar 28,7 persen dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 135,05 KL/bulan dari 189,49 KL/bulan,” kata Freddy Anwar, Executive General Manager Pertamina Region Kalimantan.
Freddy mengatakan penurunan tersebut memang dikarenakan akibat pandemi Covid-19 dan larangan mudik yang menyebabkan terbatasnya maskapai komersial yang diperbolehkan untuk terbang.
“Benar, larangan mudik membuat para penumpang berkurang untuk pulang kampung. Hanya terjadi puncaknya di tanggal 4 dan 5 Mei, setelah itu pesawat tidak lagi angkut penumpang sampai tanggal 17 Mei, hanya cargo saja,” ujarnya.
Kesiapan Pertamina dalam menjaga ketahanan stok avtur tetap dilakukan pada 9 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) walaupun terdapat kecenderungan penurunan konsumsi avtur. Diprediksi peningkatan konsumsi avtur akan meningkat pada bulan Juni sejak pemberlakuan New Normal akan terlaksana.