bakabar.com, KUALA KAPUAS - Pademi Covid-19 berdampak terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kapuas, Kalteng.
Betapa tidak, dari target PAD awal sebesar Rp 112,9 miliar namun hingga Agustus 2020 baru terealisasi sebesar Rp 54,8 miliar atau 49 persen.
Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kapuas, Andres Nuah, mengatakan masih rendahnya penerimaan pendapatan asli daerah setempat dikarenakan pandemi Covid-19.
“Dampak Virus Covid-19 yang melanda ekonomi global dan nasional juga turut berdampak terhadap PAD terkhususnya di Kabupaten Kapuas,” katanya di Kuala Kapuas, Kamis (3/8).
Menurut Andres, pada 2019 PAD Kapuas cukup besar karena memang potensi pada saat itu besar. Kemudian pada 2020 kondisi yang normal namun sudah ada penurunan.
“Ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 sehingga terjadi penurunan yang signifikan, salah satunya terkendala karena kami juga tidak dapat turun ke lapangan untuk memungut pendapatan,” ujarnya.
Namun demikian Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kapuas tetap berusaha untuk mengejar sisa 51 persen target PAD sampai akhir tahun 2020.
"Harapan kami selaku koordinator pendapatan daerah yang menjadi tanggung jawab OPD maupun kecamatan agar kita sama-sama berkomitmen untuk mengejar sisa PAD ini nantinya," pungkas Andres.
Editor: Aprianoor