bakabar.com, MARTAPURA – Banjir dahsyat yang melanda Kalimantan Selatan berdampak sangat besar bagi masyarakat Banua.
Di Kabupaten Banjar, ada lima warga yang mengalami gangguan jiwa. Tiga di antaranya bahkan divonis depresi berat dan harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.
“Kebanyakan memikirkan rumah yang sudah tidak layak huni, karena terendam air. Kemudian terlalu dipikirkan, hingga menjadi seperti itu,” ungkap Kepala Bidang Perlindungan dan jaminan sosial Nursafiullah, melalui staf yang sering melakukan evakuasi, Sri Herlina, Senin (01/02).
Warga yang dirawat di Sambang Lihum adalah SF (55), HYI (43), dan MH (29). Sementara yang menjalani rawat jalan adalah MRI (48) dan MKH (60).
“Waktu kita mengevakuasi MH, dia sempat mengamuk. Namun setelah ditenangkan dan diberi suntikan oleh Puskesmas, MH tertidur. Setelah bangun dia bersedia kita bawa ke Sambang Lihum,” jelasnya.
Saat ini pemerintah sudah menyiapkan sembako dan pakaian untuk warga yang mengalami gangguan jiwa tersebut.
Sebagai informasi, hingga Minggu (31/1), total korban terdampak banjir di Kalsel tercatat 626.553 jiwa dari 176.142 kepala keluarga (KK). 24 korban jiwa ditemukan meninggal dan 3 orang dinyatakan menghilang.
Dari total 135.656 pengungsi, 99.421 telah pulang kembali ke kediamannya masing-masing. Sementara tersisa 36.235 pengungsi dari 8 kabupaten/kota.
Banjir Kalsel juga mengakibatkan infrastruktur dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Terdata yang mengalami dampak banjir yaitu 99.400 rumah, total 1.693.295 meter jalan, 1.416 sekolah, 128 jembatan, 838 sekolah dan 124 sarana kesehatan.