Hot Borneo

Curhat Perantauan Banjar Menyesuaikan Bahasa, Kemal Palevi Cs: Susah Buang Partikel 'pang' dan 'gin'

Bagi seorang perantau yang tinggal di daerah orang mungkin menyesuaikan bahasa menjadi hal yang sulit.

Featured-Image
Ahmad Kemal Palevi atau akrab dikenal Kemal Palevi curhat mengenai seorang perantau menyesuaikan bahasa. Foto-Tangkapan Layar/TikTok

bakabar.com, BANJARMASIN - Bagi seorang perantau yang tinggal di daerah orang mungkin menyesuaikan bahasa menjadi hal yang sulit.

Begitulah yang dialami oleh komika, Ahmad Kemal Palevi atau akrab dikenal Kemal Palevi. Melalui video podcastnya bersama kawan-kawan komika, Ardit Erwandha dan Yono Bakrie, juara ketiga SUCI 2 itu mengungkapkan kisahnya semasa menjadi seorang perantau di pulau Jawa, tepatnya di Surabaya.

Kemal yang lahir dan dibesarkan di Samarinda mengaku lekat dengan bahasa Banjar. Hal ini lah yang membuatnya mengaku susah menyesuaikan bahasa saat merantau ke Surabaya.

"Culturenya itu kan karena kan kita dari SD, dari SMA kan kita bahasa Banjar, ya kan kalaupun ada orang Surabaya, Bandung ke Samarinda juga pakai bahasa Banjar juga kan. Nah jadi kan mau enggak mau kan kayak pas aku ke Surabaya wah itu perbedaannya signifikan itu," ujar Kemal dikutip dari potongan video akun Instagram @kalseltimes, Senin (6/2).

Sama halnya dengan Kemal Palevi, Yono Bakrie juara satu SUCI X mengaku ada satu kata yang sering susah dihilangkan dalam keseharian saat jadi seorang perantau.

"Pang yang susah banget dihilangkan, kamu pang. Ya aku pernah sama anak-anak Jakbar (Jakarta Barat) kan, kamu pang. Lah, siapa yang nge-pang," ujar Yono.

Kata 'pang' yang merupakan kata imbuhan menurut Kemal Palevi, Yono Bakrie dan Ardit Erwandha merupakan kata yang susah dihilangkan.

Selain itu, ada kata imbuhan 'gin' dalam bahasa Banjar yang menurut mereka juga salah satu kata yang sulit dihilangkan dalam keseharian sewaktu berkomunikasi.

"Biasanya sama pang itu yah (imbuhan gin). Ikam pang. Aku gin sudah," terang Ardit Erwandha.

Dilansir dari massofa.wordpress.com, kata 'pang' dan 'gin' adalah kata ungkapan khas bahasa Banjar yang merupakan kata fungsi atau partikel. Contoh penggunaan dalam kalimatnya:

"Jadi kaya apa pang wayah ini? ‘jadi bagaimana sekarang‘."

"Sapupu kami gin jua jar diampihi bagawi. ‘sepupu kami juga menurut kabar diberhentikan bekerja’."

Editor


Komentar
Banner
Banner