Hot Borneo

Curah Hujan Sedang Tinggi, Panitia MTQ Nasional di Kalsel Tak Butuh Pawang

Dilangsungkan di tengah musim hujan, Panitia Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional XXIX di Kalimantan Selatan tak membutuhkan pawang hujan.

Featured-Image
Panggung pembukaan MTQ Nasional di Kiram Park yang sedang dikerjakan panitia penyelenggara. Foto: apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Dilangsungkan di tengah musim hujan, Panitia Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional XXIX di Kalimantan Selatan tak tergiur mendatangkan pawang hujan.

Setelah lebih dari setengah abad atau tepatnya sejak pertengahan 1970, MTQ Nasional kembali akan digelar di Bumi Lambung Mangkurat.

Adapun MTQ Nasional kedua di Kalsel ini dilangsungkan sejak 10 hingga 19 Oktober 2022.

Sementara venue lomba tersebar di Banjarmasin, Banjar dan Banjarbaru. Sedangkan opening maupun closing ceremony dilangsungkan di Kiram Park.

Sejumlah persiapan pun telah dilakukan. Sebut saja penjemputan kafilah di Bandara Internasional Syamsudin Noor, pemondokan, tempat pembukaan hingga venue.

Di antara sejumlah persiapan, Panitia MTQ Nasional di Kalsel memastikan tidak akan melibatkan sosok pawang hujan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

Padahal berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan sepanjang Oktober 2022 di Kalsel berada dalam kategori menengah (201 sampai 300 mm) hingga tinggi (300 sampai 400 mm).

"Kami percaya Allah saja," tegas Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, terkait kemungkinan mendatangkan pawang hujan, Jumat (7/10).

Baca: Perdana! Pembukaan MTQ Nasional di Kalsel Berkonsep Digital, LED Raksasa Disiapkan

Baca: BMKG Prakirakan Puncak Musim Hujan Terjadi Desember hingga Januari 2023

Kehadiran pawang hujan dalam berbagai event besar di Indonesia, sedianya bukan lagi rahasia umum. Namun keberadaan sosok ini semakin terekspos ke dunia internasional, semenjak MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika.

Bahkan nama Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara yang menjadi pawang hujan di MotoGP Indonesia, mencuri perhatian publi hingga menjadi trending topic nasional maupun Worldwide.

Terlebih diketahui bayaran yang diterima Rara dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Sirkuit Mandalika, terbilang cukup fantastis.

Dikontrak selama 21 hari, Rara mengklaim mendapat gaji sebesar Rp5 juta per hari. Dengan demikian, wanita kelahiran Jayapura ini memperoleh total gaji sebesar Rp105 juta.

Baca: MTQN XXIX di Kalsel Tinggal Menghitung Jari, Berikut Jadwal Kedatangan Kafilah

Baca: Presiden Jokowi Bakal Hadir Pembukaan MTQ Nasional ke-29 di Kiram

Editor


Komentar
Banner
Banner