bakabar.com, TANJUNG SELOR – Sejumlah kecamatan di Malinau dan Nunukan, Kalimantan Utara, direndam banjir akibat peningkatan intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Banjar di Nunukan berasal dari luapan hulu Sungai Sembakung, serta hampir terjadi setiap tahun di kawasan tersebut.
Akibatnya sebagian warga di Kecamatan Kecamatan Lumbis Induk dan Lumbis Ogong harus mengungsi ke kawasan yang lebih tinggi.
“Termasuk rumah kami, tinggi air sekitar 1 meter. Mudah-mudahan tidak hujan lagi di hulu sungai,” papar Kepala Desa Mansalong di Kecamatan Lumbis, Nunukan, Pangiran Eddy, seperti dilansir Antara, Minggu (22/5).
“Ini merupakan banjir yang kedua sepanjang 2022. Sebelumnya di awal tahun, ketinggian air sempat sekitar 2 meter dalam rumah,” imbuhnya.
Warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai, serta merelokasi pemukiman warga yang mendami daerah langganan banjir setiap musim hujan.
“Banjir diperkirakan akibat pendangkalan atau sedimentasi di beberapa titik sepanjang aliran Sungai Sembakung,” jelas Pangiran Eddy.
“Kami berharap pemerintah daerah serius menangani dan mengatasi masalah banjir, karena kini rutin terjadi setahun bisa dua atau tiga kali,” tambahnya.
Pendangkalan itu merupakan dampak lingkungan dari aktivitas pembukaan lahan untuk sektor perkebunan sawit, pertambangan dan perhutanan.
“Sewaktu saya masih kecil, jarang sekali Sungai Sembakung ini meluap. Sekarang jugaa abrasi sepanjang pinggir sungai, sehingga sulit melihat air Sungai Sembakung jernih seperti kami masih kecil,” papar Eddy.
Sementara di Malinau, banjir juga melanda sebagian wilayah akibat luapan Sungai Sesayap. Salah satu daerah terparah terkena banjir adalah jalan turunan bukit di Salap.
Puluhan kendaraan tidak bisa melintasi kawasan, karena air yang cukup dalam. Akibatnya puluhan kendaraan roda dua dan empat tertahan di atas bukit.
Di kawasan hulu Sungai Sesayap, terdapat juga Sungai Mentarang dan Sungai Sembuak. Seandainya intensitas hujan tinggi di pedalaman, banjir di Malinau akan semakin parah.
“Air mulai meningkat sekitar 04.00 Wita di Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Malinau,” jelas Morhan, salah seorang warga Malinau.
Selain banjir di Malinau dan Nunukan, Sungai Kayan di Bulungan kembali meluap dan menggenangi sejumlah kawasan langganan banjir
Di antaranya Jalan Padat Karya di Tanjung Palas Hilir, area Kantor Cabang Pegadaian Tanjung Selor, Kantor Lurah Tanjung Palas Hilir, serta Lebong dan Sabanar Baru.
Sementara di Tanjung Selor yang merupakan ibu kota Kalimantan Utara, air terlihat menggenangi Sabanar, Buluh Perindu, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cik Ditiro, dan Jalan Semangka.