bakabar.com, TANJUNG SELOR - Nilai investasi pada triwulan I 2023 di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencapai Rp3,16 triliun.
Nilai investasi itu berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
"Angka ini berdasarkan perhitungan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)," kata Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang dilansir Antara, Senin (3/7/2023).
Berdasarkan target BKPM, capaian realisasi investasi periode pertama ini mencapai 10,56 persen dari penetapan target 2023 sebesar Rp29,98 triliun.
Sedangkan, persentase capaian target sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltara, telah mencapai 45,25 persen dari penetapan nilai target pada 2023 sebesar Rp7 triliun.
Gubernur Kaltara mengatakan capaian realisasi investasi triwulan satu ini mampu menyerap 1.384 tenaga kerja.
Dia juga menyebut Kementerian Investasi/BKPM memberi target investasi yang tinggi kepada Provinsi Kaltara di wilayah Regional V, yaitu sebesar Rp29,98 triliun.
Target itu disusul Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rp21,26 triliun, Provinsi Bengkulu Rp19 triliun, Provinsi Gorontalo Rp5,48 triliun, Provinsi Papua Barat Rp4,61 triliun, dan Provinsi Sulawesi Barat sebesar Rp3,36 triliun.
Menurutnya, kenaikan target investasi hampir tiga kali lipat tersebut didasarkan proyek-proyek strategis yang ada di Kaltara seperti Proyek Strategi Nasional (PSN) Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, serta proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Hydro Power Mentarang di Kabupaten Malinau.
"Peletakan batu pertama pembangunan proyek besar itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo," kata Gubernur Kaltara.
Agar target investasi tercapai, DPMPTSP Kaltara akan secara aktif mendata laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) investor.
Realisasi investasi di Kaltara pada 2017 mencapai Rp2,3 triliun, 2018 sebesar Rp2,2 triliun, 2019 sebesar Rp7,6 triliun, 2020 Rp3,2 triliun, 2021 sebesar Rp5,7 triliun, dan 2022 mencapai Rp13,7 triliun.