bakabar.com,BANJARMASIN – Habib Faturrahman Bahasyim, cicit dari Habib Hamid Bahasyim atau Habib Basirih buka suara soal pelaporan Ustaz Hasanuddin alias UAS Banjar ke Bawaslu Banjarmasin.
Habib Faturrahman sangat menyayangkan tindakan salah satu tim pemenangan menyeret ulama ke ranah hukum.
Padahal, menurutnya, masih ada cara lain yang harus ditempuh selain ke meja hijau.
“Kenapa ulama sampai diseret ke ranah hukum. Bisa dilakukan tabayyun atau komunikasi, tidak perlu dibawa ke ranah pidana,” ucap Habib Faturrahman.
Diseretnya ulama ke ranah hukum, kata dia, merupakan kasus pertama yang terjadi di Banjarmasin.
Kondisi ini dinilai bakal meningkatkan suhu politik jelang pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU), 28 April 2021 mendatang.
Habib berdalih wajar jika ada ulama mendukung salah satu pasangan calon. Namun terpenting tak menyebar fitnah, kebencian dan merendahkan pasangan calon lain.
“Ulama sewajarnya dihormati bukan diseret ke ranah hukum seperti ini. Setiap ulama atau habaib memiliki karakter berbeda,” jelasnya.
Habib berharap kejadian ini tak terulang lagi. Semua pihak pun diimbau agar bisa menahan diri, khususnya menjelang PSU yang tinggal menghitung hari.
“Setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama. Jangan sedikit-sedikit dibawa ke ranah hukum. Apalagi yang dilaporkan ini ulama,” tutupnya.